Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (21/7/2023). Saham BBRI, ASII dan TLKM jadi pemberat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Bisnis Indonesia tersebut dibuka melemah 0,03 persen atau 0,15 poin ke posisi 600,398. Sebelumnya indeks ditutup melemah pada perdagangan hari sebelumnya di level 600,544.
Adapun dari 27 konstituen, sebanyak 11 sahan hijau, 3 saham melemah dan 13 saham stagnan.
Pelemahan indeks dipimpin oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang turun 0,44 persen ke posisi Rp5.600 per saham disusul oleh saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang jatuh 0,38 persen ke level Rp6.500 per saham.
Selanjutnya saham yang melemah adalah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 0,26 persen ke level Rp3.840 per saham.
Sementara itu saham yang dibuka menguat adalah saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang naik 0,78 persen ke level Rp1.380 per saham. Menyusul saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) yang naik 0,51 persen ke posisi Rp1.970 per saham.
Baca Juga
Selain itu saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga naik ke posisi Rp2.000 atau 0,50 persen. Selanjutnya saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang naik 0,45 persen ke level Rp5.550 per saham.
Saham lain yang menguat adalah ADRO, ITMG, AKRA, AMRT, INTP, ICBP dan UNTR.
Adapun IHSG dibuka melemah 0,03 persen atau 2,35 poin ke posisi 6.861,83. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp9.940,41 triliun.
Sebelumnya Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan technical rebound IHSG di Kamis (20/7/2023) tidak didukung volume transaksi. Sementara pergerakan IHSG di 14-18 Juli membentuk pola evening star.
“Dengan demikian, IHSG rawan koreksi ke pivot 6.830 di Jumat,” kata Valdy dalam riset harian.
Valdy menjelaskan penurunan inflasi Inggris ke 7,9 persen yoy di Juni 2023 (vs 8,7 persen yoy di Mei 2023) dan Euro Area ke 5,5 persen yoy di Juni 2023 (vs 6,1 persen yoy di Mei 2023) mempengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap agresivitas bank-bank sentral di Eropa (ECB) dalam pertemuan-pertemuan mendatang.
ECB dijadwalkan mengumumkan hasil pertemuan bulanannya pada 27 Juli 2023, satu hari setelah pengumuman FOMC The Fed di 26 Juli 2023. Pasar berharap ada petunjuk mengenai arah kebijakan moneter dari kedua bank sentral besar tersebut.
Dari dalam negeri, ADB menurunkan proyeksi inflasi Indonesia menjadi 3,8 persen yoy di 2023 dari proyeksi sebelumnya di 4,2 persen yoy. Dengan demikian, dampak kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang tengah terjadi saat ini kemungkinan bersifat sementara.