Bisnis.com, JAKARTA – PT Steel Pipe Industry Tbk. (ISSP) atau Spindo menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp170 miliar untuk refinancing utang bank dan modal kerja.
Corporate Secretary & Investor Relation Spindo Johannes W. Edward mengatakan hasil penerbitan obligasi dan sukuk tersebut akan digunakan untuk redinancing utang kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp109,15 miliar dan hasil penerbitan sukuk untuk modal kerja.
“Hasil penerbitan obligasi akan dipergunakan untuk melunasi utang bank yang bunganya lebih tinggi yaitu 7,75 persen,” katanya saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (19/7/2023).
Berdasarkan prospektus, modal kerja yang dimaksud adalah pembelian bahan baku sesuai dengan kebutuhan yaitu bahan hot-rolled carbon steel coils (HRC) dan cold-rolled carbon steel coils (CRC).
ISSP akan menerbitkan obligasi sebesar Rp110,35 miliar dan sukuk ijarah sebesar Rp59,65 miliar. Obligasi yang ditawarkan memiliki imbal hasil sebesar 7 persen, sementara sukuk ijarah memiliki cicilan imbalan ijarah Rp4,17 miliar per tahun atau sebesar Rp70 puluh juta per Rp1 miliar per tahun dari jumlah sisa imbalan ijarah berjangka waktu 367 hari kalender sejak tanggal emisi.
Adapun kata Johannes, imbal hasil yang ditetapkan mempertimbangkan tren penurunan suku bunga dan cost saving. Imbal hasil keduanya juga akan dibayarkan setiap triwulan dengan pembayaran pertama pada 4 November 2023 dan yang terakhir sekaligus pembayaran kembali pada 11 Agustus 2024.
Baca Juga
Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan II Spindo dengan target Rp500 miliar. Sebelumnya, Spindo juga telah menerbitkan obligasi senilai Rp15 miliar dan akan jatuh tempo pada 3 Agustus mendatang dengan bunga yang ditawarkan sebesar 7,5 persen.
“Untuk obligasi itu kami telah mempersiapkan kas internal,” tambah Johannes.
Di sisi lain, Spindo menargetkan pendapatan naik 20 persen sepanjang 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Jika melihat laporan keuangan 2022 yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,25 triliun. Maka sepanjang 2023, Spindo menargetkan pendapatan sebesar Rp7,5 triliun.
Guna dapat merealisasikan target tersebut, ISSP mengalokasikan capex sebesar Rp250 miliar. Dana tersebut sebagian besar akan dialokasikan untuk pembangunan gudang di area unit 7 dan pembangunan depo
“Hingga semester I/2023, ISSP telah menyerap sekitar 40 persen dari capex tersebut yang dipergunakan untuk pembangunan depo makassar dan pemagaran area unit 7,” imbuhnya.