Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat dan bergerak di rentang 6.636 – 6.798 pada perdagangan hari ini, Senin (10/7/2023).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan peluang pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat belum akan beranjak dari fase konsolidasi wajar di tengah minimnya sentimen.
“Pergerakan IHSG saat ini masih ditopang oleh masa pembagian dividen dari emiten,” katanya dalam riset harian, dikutip Senin (10/7/2023).
William menyebutkan potensi penguatan juga masih terbuka mengingat data data perekonomian terlansir juga menunjukkan kondisi perekonomian yang masih stabil, sehingga momentum koreksi masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Kondisi ini menyebabkan IHSG masih berpotensi menguat.
Adapun rekomendasi saham-saham pilihan William hari ini adalah PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP).
Sementara itu, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan secara teknikal IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal dan kembali breakdown support garis MA50 untuk menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channel-nya.
Baca Juga
Selama bertahan diatas support garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA50 untuk menguji resistance garis MA100. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6.650 hingga 6.800.
Seiring dengan analisa tersebut, Wafi memilih beberapa saham yaitu:
- ASII Buy area disekitar 6775 dengan target jual di 6975 hingga 7300. Cut loss di 6700.
- GGRM Buy area disekitar 27600 dengan target jual di 28700 hingga 30050. Cut loss di 27025.
- SMGR Buy area disekitar 6250 dengan target jual di 6750 hingga 7325. Cut loss di 6025.
- ACES Buy area disekitar 700 dengan target jual di 805 hingga 910. Cut loss di 625.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.