Bisnis.com, JAKARTA - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat masih cenderung underperform sepanjang semester I/2023. Hal ini membuat saham-saham seperti ADRO, PTBA, hingga MIKA terdiskon memasuki semester II/2023 ini.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan situasi dan kondisi ekonomi masih belum menunjukkan pemulihan yang signifikan. Apalagi, kata dia, ketidakpastian juga masih sama di pasar global, mulai dari inflasi, tingkat suku bunga, hingga potensi resesi.
"Hal ini yang membuat pelaku pasar dan investor juga tampaknya masih ragu, meskipun pelaku pasar dan investor tetap percaya dengan kondisi fundamental Indonesia ke depannya," kata Nico kepada Bisnis, Kamis (6/7/2023).
Dia melanjutkan, kenaikan tingkat suku bunga yang kian tinggi, akan membuat pelaku pasar dan investor menghindari asset asset yang berisiko seperti saham.
Perlambatan ekonomi juga menjadi salah satu hambatan karena turunnya permintaan komoditas yang juga berakibat turunnya harga-harga sehingga kinerja juga menjadi terbatas.
Sejauh ini, Pilarmas Investindo Sekuritas melihat sektor-sektor seperti transportasi dan logistik, consumer non-cyclicals, consumer cyclicals, properti, dan finansial masih akan menjadi primadona. Membaiknya sektor tersebut juga di topang oleh stabilitas pemulihan ekonomi dan terjaganya daya beli.
Baca Juga
Nico juga melihat terdapat beberapa saham terdiskon yang menarik untuk dicermati di beberapa sektor. Di sektor energi, menurutnya beberapa saham terdiskon seperti PTBA dengan target price (TP) atau target harga Rp3.350, INDY dengan TP Rp2.550, AKRA dengan TP Rp1.800, dan ADRO dengan TP Rp3.400.
Kemudian saham-saham industri dasar yakni INCO dengan TP Rp7.650, ANTM dengan TP Rp2.600, dan MDKA dengan TP Rp4.200. Lalu di sektor kesehatan yakni PRDA dengan TP Rp6.800, SIDO dengan TP Rp980, dan MIKA dengan TP Rp3.000.
Adapun Nico menyarankan investor yang berminat masuk ke saham-saham diskon untuk memperhatikan fundamental dari saham saham tersebut.
Dia menjelaskan apabila saham tersebut dinilai memiliki fundamental yang baik dan potensi valuasi di masa yang akan datang, membeli saham-saham diskon tersebut merupakan sebuah kesempatan.
"Namun, pastikan juga potensi valuasinya terlebih dahulu ya baru kita perhatikan momentum apakah sudah saat yang tepat untuk masuk sekarang atau nanti," ujar dia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.