Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erajaya (ERAA) Andalkan Segmen Bisnis Baru untuk Kerek Margin

PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) bakal mengandalkan bisnis vertikal perusahaan untuk mendorong margin laba perusahaan.
Erajaya (ERAA) Andalkan Segmen Bisnis Baru untuk Kerek Margin. Bisnis/Suselo Jati
Erajaya (ERAA) Andalkan Segmen Bisnis Baru untuk Kerek Margin. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel produk seluler pengelola jaringan Erafone, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) bakal mengandalkan bisnis vertikal perusahaan untuk mendorong margin laba.

Sekadar informasi, sejauh ini, kontribusi terbesar pendapatan ERAA masih berasal dari lini bisnis digital yang mencakup ponsel (handphone) dan produk elektronik lainnya.

ERAA mengantongi penjualan bersih sebesar Rp14,79 triliun sepanjang kuartal I/2023 atau tumbuh 28,9 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp11,48 triliun.

Adapun, dari total nilai tersebut, kontribusi bisnis digital mencapai 92,1 persen. Sementara itu, kontribusi bisnis active lifestyle menyumbang 6,1 persen, food and nourishment berkontribusi 1,5 persen dan beauty and wellness sebesar 0,3 persen.

Direktur Erajaya Swasembada Jeremy Sim mengatakan ritel telepon genggam dan produk elektronik memiliki skala yang besar dan menjadi bisnis inti ERAA terlepas dari marginnya yang terbilang kecil.

“Bisnis handphone besar sekali dan itu menjadi core kami. Bisnis lain kami kembangkan sejatinya untuk mendukung margin bisnis handphone yang cenderung tipis,” kata Jeremy dalam paparan publik secara daring, Jumat (30/6/2023).

Jeremy memperkirakan kontribusi bisnis digital akan tetap besar pada tahun-tahun mendatang. Dia turut memberi sinyal bahwa skala bisnis vertikal lainnya belum tentu bisa mengejar sumbangan bisnis telepon genggam.

“Beberapa tahun ke depan meskipun kontribusi terbesar datang dari bisnis handphone, kami berharap lini bisnis vertikal kami yang baru dapat memberi sumbangan dan mengangkat dari sisi margin,” katanya.

ERAA melaporkan laba bersih pada kuartal I/2023 mengalami penurunan 20,5 persen menjadi Rp239 miliar dari Rp300 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini diikuti dengan penurunan margin laba bersih dari 2,6 persen menjadi 1,6 persen. Salah satu penyebabnya adalah lonjakan beban operasional ERAA sebesar 40,3 persen dari Rp825 miliar pada kuartal I/2022 menjadi Rp1,15 triliun pada kuartal I/2023.

Berdasarkan sebaran gerai, bisnis digital tercatat mengoperasikan toko paling banyak dengan jumlah mencapai 1.434 outlet di dalam negeri per 31 Maret. Dari total gerai tersebut, 843 di antaranya merupakan gerai Erafone, 129 gerai Samsung, 98 gerai iBox, 83 gerai Xiaomi dan 5 outlet Erablue.

Bisnis active lifestyle menyumbang gerai terbanyak selanjutnya dengan jumlah 79 outlet di mana 38 di antaranya adalah gerai Urban Republic. Sementara itu, food and nourishment mengoperasikan 63 outlet, termasuk di dalamnya 50 gerai Sushi Tei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper