Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel menandatangani akta pemisahan atau deed of spin-off untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel. Analis melihat langkah ini dapat mendatangkan potensi keuntungan bagi TLKM di masa yang akan datang.
Analis Ciptadana Sekuritas Gani mengatakan bahwa penetrasi broadband tetap sebesar 14 persen di Indonesia merupakan peluang bagi TLKM untuk melakukan penjualan silang dan mengakuisisi pelanggan Telkomsel yang suda ada ke layanan IndiHome.
"Meskipun demikian, dalam pandangan kami potensi keuntungan yang lebih besar akan diperoleh dari efisiensi belanja modal dan belanja operasional yang akan datang dalam beberapa tahun mendatang," kata Gani dalam risetnya, dikutip Kamis (29/6/2023).
Dia melanjutkan, Ciptadana Sekuritas mengharapkan TLKM akan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang lebih kuat pada kuartal II/2023, yang didorong oleh segmen mobile dan non-mobile. Secara umum, Ciptadana Sekuritas melihat tren tarif data yang positif pada kuartal II/2023.
Pada bisnis non-mobile, pertumbuhan akan berasal dari pertumbuhan jumlah pelanggan IndiHome, bisnis konektivitas perusahaan, dan pendapatan sewa menara pihak ketiga di Mitratel.
Adapun Gani memberikan buy dengan target harga atau target price (TP) Rp5.000 untuk saham TLKM.
Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan integrasi IndiHome ke Telkomsel menjadi perjalanan yang penting bargi transformasi TelkomGroup yang akan fokus memajukan B2B Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan terhadap langkah transformasi Telkom yang masih terus berjalan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham, dan pemerintah," kata Ririek dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Ririek melanjutkan kajian mendalam terkait fixed–mobile convergence (FMC) telah dilakukan. Bahkan, menurutnya 23 dari 25 operator telco terbesar dunia telah mengimplementasikan FMC.
"Setelah ini IndiHome akan bersinergi dengan Telkomsel untuk menghadirkan inovasi yang memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan serta seluruh stakeholder. Ke depannya TelkomGroup akan melanjutkan rencana transformasi Five Bold Moves lainnya seperti InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCos," ujar Ririek.
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam juga menjelaskan integrasi IndiHome ke Telkomsel menjadi titik penting (milestone) bagi Telkomsel sebagai bagian dari TelkomGroup.
"Integrasi IndiHome ke Telkomsel juga mencakup pengelolaan bisnis dan pelanggan untuk beberapa layanan seperti internet, telepon rumah, Internet Protocol Television, dan ragam bundling layanan digital consumer lainnya," tutur Hendri dalam kesempatan yang sama.
Adapun, setelah peningkatan modal Telkomsel sehubungan dengan transaksi ini diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia yang direncanakan dilakukan pada tanggal 1 Juli 2023, secara legal IndiHome akan resmi berada dalam pengelolaan Telkomsel mulai 1 Juli 2023.
Selesainya proses integrasi IndiHome menjadikan kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen.
Pengalihan IndiHome ke Telkomsel ini sekaligus menandai refocusing bisnis dalam TelkomGroup, yakni segmen Business to Consumer (B2C) sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel. Sementara itu, Telkom akan fokus untuk menjadi pemimpin pasar pada segmen Business to Business (B2B) yang merupakan sumber pendapatan baru potensial untuk pertumbuhan Telkom yang lebih tinggi pada masa mendatang.