Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (26/6/2023) di tengah pergerakan fluktuatif IHSG. ANTM menjadi penghuni indeks dengan koreksi terdalam saat pembukaan.
Indeks hasil kerja sama dengan Bisnis Indonesia itu naik 0,13 persen ke 586,85 atau menguat 0,75 poin sampai pukul 09.00 WIB dan sempat mencapai level terendah di 586,10. Dari 27 konstituen, terdapat 13 emiten yang menguat, 8 stagnan, dan sisanya 6 perusahaan mengawali perdagangan di zona merah.
PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi saham dengan koreksi terdalam pada awal perdagangan dengan pelemahan sebesar 3,73 persen. Kemudian disusul PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang terkoreksi 1,35 persen ke harga Rp2.200 sesaat setelah perdagangan dibuka.
Saham-saham lain yang melemah adalah AMRT sebesar 0,77 persen, kemudian AKRA turun 0,33 persen dan UNTR turun 0,32 persen.
Sementara itu, PT BFI Finance menguat dan memimpin kenaikan dengan apresiasi sebesar 1,82 persen ke harga Rp1.395 per sahamnya. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menyusul dengan kenaikan 1,27 persen dan PT Astra International Tbk. (ASII) menguat 1,11 persen.
Saham-saham lain yang ikut menguat pada awal perdagangan adalah INKP dengan kenaikan 0,91 persen, MAPI naik 0,88 persen dan INCO naik 0,79 persen.
Baca Juga
IHSG di sisi lain terpantau fluktuatif dan melemah 0,09 persen ke 6.636 sampai pukul 09.10 WIB. Sebanyak 216 saham naik, 173 saham turun, dana 233 sisanya stagnan.
IHSG diperkirakan akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah di rentang 6.620–6.660 pada perdagangan hari ini menurut analisis Phintraco Sekuritas. Secara teknikal, MFI dan Stochastic RSI cenderung bergerak turun ke oversold area, diiringi dengan pelebaran negative slope pada MACD.
Pelaku pasar dalam negeri diperkirakan masih berfokus pada keputusan dan petunjuk dari bank-bank sentral besar di Barat terkait kebijakan moneternya. Semua bank-bank sentral tersebut masih mengindikasikan tetap melanjutkan kebijakan moneter ketat untuk beberapa bulan ke depan.
Di sisi lain, hari perdagangan yang lebih singkat pada pekan ini menyusul libur pada 28–30 Juni 2023 bakal mempengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar. Pada pekan depan, AS akan merilis data CB Consumer Confidence untuk Juni 2023 pada Selasa (27/6/2023) dan GDP Growth Rate QoQ Final per kuartal I/2023 pada 29/6/2023.
Sementara itu, China akan merilis NBS Manufacturing PMI Juni 2023 pada 30 Juni 2023 yang sebelumnya berada di 48,8 pada Mei 2023. Jika indeks manufaktur China di Juni 2023 masih di bawah 50, pemulihan aktivitas manufaktur diindikasikan lambat.