Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan bursa saham pekan depan hanya berlangsung selama dua hari yakni tanggal 26 dan 27 Juni 2023. Pasalnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan hari libur bursa sejalan dengan pengumuman cuti bersama Idul Adha yang diumumkan pemerintah, yakni pada 28-30 Juni 2023.
Hal tersebut tertuang dalam Pengumuman Perubahan Kalender Libur Bursa Tahun 2023 No.Peng-00152/BEI.POP/06-2023.
Adapun, sepanjang pekan ini atau periode 19-23 Juni 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,87 persen. Sektor teknologi memimpin pelemahan 4,26 persen, disusul sektor kesehatan yang turun -1,60 persen.
Pada pasar ekuitas, domestik asing melakukan jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp1,73 triliun. Jumlah transaksi pada pekan ini juga menurun dengan rata-rata harian sebesar Rp8,29 triliun, dibandingkan dengan pekan sebelumnya sebesar Rp9,94 triliun.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, katalis yang mempengaruhi pergerakan IHSG sepekan ini datang dari eksternal dan domestik.
Secara eksternal, The Fed memberikan pernyataan akan sikap hawkish yang masih berlanjut untuk menekan inflasi hingga target 2 persen. Sehingga, masih ada kemungkinan kenaikan 50 bps lanjutan hingga akhir 2023.
Baca Juga
Sementara itu, Bank Sentral Inggris (BoE) kembali menaikkan suku bunga pada periode Juni 2023 sebesar 50 bps menjadi di level 5 persen. Kenaikan suku bunga tersebut merupakan ke-13 kalinya secara beruntun, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak krisis subprime mortgage tahun 2008.
Adapun, dari sentimen dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen untuk memastikan inflasi terkendali pada kisaran target 2-4 persen hingga akhir tahun 2023. Kebijakan BI ini untuk menjaga stabilitas moneter di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Level suku bunga BI yang tinggi ini berpotensi menahan konsumsi dan permintaan kredit nasional. Adapun emiten yang memiliki rasio leverage yang besar juga akan terdampak," ujar Ratih dalam riset dikutip Minggu, (25/6/2023).
Pada pekan depan, rilis domestik yang dapat dicermati yaitu data jumlah uang beredar pada periode Mei 2023. Data ini juga menggambarkan pertumbuhan penyaluran kredit, serta jenis penggunaannya. Selanjutnya, belum ada rilis signifikan yang dapat menjadi booster pergerakan IHSG hingga di akhir Juni 2023.
"Perdagangan pekan depan yang hanya berjalan 2 hari [26-27 Juni 2023] di tengah katalis yang minim membuat market akan cenderung sepi. IHSG pada perdagangan 26-27 Juni 2023 diproyeksikan bergerak sideways dalam range 6.610-6.710," katanya.
Berikut Rekomendasi Saham Ajaib Sekuritas Pekan Depan:
(Buy) BRIS di area Rp1.680 dengan target harga pada resistance di level Rp1.750 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.610.
(Buy) MAPI di area Rp1.705 dengan target harga pada resistance di level Rp1.780 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.650.
(Buy) MDKA di area Rp3.150 dengan target harga pada resistance di level Rp3.350 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp3.000.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.