Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,95 persen ke posisi 586,45 pada perdagangan Kamis, (22/6/2023). Seiring dengan melemahnya indeks, saham MIKA, AKRA, dan UNTR justru mengalami kenaikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) indeks hasil kerja sama BEI dengan Bisnis Indonesia bergerak di zona merah dengan rentang 586,45 hingga 593,65. Sebanyak 6 saham menguat, 5 saham stagnan, dan 16 saham melemah.
Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) terpantau memimpin indeks dengan penguatan 3,08 persen ke level Rp2.680 per saham. Disusul PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang menguat 1,00 persen ke posisi Rp1.515 per saham.
Selanjutnya, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menguat 0,75 persen ke posisi Rp23.525 per saham. Diikuti PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang naik 0,66 persen ke level Rp3.030 per saham.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga menguat 0,38 persen ke level Rp1.310 per saham menyusul PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang naik 0,10 persen ke level Rp24.025 per saham.
Sementara itu saham-saham yang ditutup stagnan pada perdagangan hari ini yakni ADRO, AMRT, ANTM, SMGR, dan BFIN.
Baca Juga
Adapun, saham yang ditutup di zona merah yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang terkoreksi paling dalam 3,16 persen ke level Rp1.685 per saham, diikuti PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang melemah 2,52 persen ke posisi Rp4.250 per saham.
Kemudian, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) juga ditutup melemah 2,40 persen ke level Rp2.030 per saham. Disusul PT Astra International Tbk. (ASII) yang terkoreksi 2,17 persen ke Rp6.775 per saham.
Beberapa saham yang parkir di zona merah lainnya yaitu BBRI, MTEL, KLBF, ICBP, INCO, TLKM, INKP,BBCA, BBNI, BMRI, JSMR, dan INTP.
Sejalan dengan Indeks Bisnis-27 yang ditutup terkoreksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terkoreksi 0,75 persen ke posisi 6.652,26. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 6.652-6.717.
Berdasarkan data RTI, sebanyak 214 saham menguat, 298 saham turun, dan 235 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp9.476 triliun.
