Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (21/6/2023) menjelang pengumuman hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia 21—22 Juni 2023. Rupiah juga ditopang pengumuman Presiden Jokowi yang mencabut status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Rupiah menjadi segelintir mata uang yang menguat di kawasan Asia pada penutupan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,35 persen atau naik 52,5 poin sehingga parkir di Rp14.952 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar menguat 0,08 persen atau naik 0,08 poin ke 102,21.
Di kawasan Asia Pasifik, mayoritas melemah terhadap greenback. Penurunan terdalam dialami won Korea Selatan yang melemah 0,91 persen terhadap dolar AS. Kemudian disusul yen Jepang yang melemah 0,47 persen.
Mata uang lain yang turut melemah adalah peso Filipina sebesar 0,16 persen. Kemudian ringgit Malaysia melemah 0,10 persen dan yuan China melemah 0,16 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah cenderung dibuka berfluktuatif hari ini. Namun, berpotensi ditutup melemah pada rentang Rp14.080—Rp15.060 per dolar AS.
Sebelumnya, penguatan dolar AS terhadap beberapa mata uang kawasan Asia terjadi seiring dengan penurunan suku bunga oleh bank sentral China yang gagal meredakan kekhawatiran investor akan perlambatan pertumbuhan perekonomian. Bank sentral China memangkas suku bunga acuan pinjaman sebesar 10 basis poin pada Selasa (20/6/2023). Langkah ini dilakukan demi menopang pemulihan perekonomian yang melambat.
Baca Juga
“Namun, ukuran penurunan suku bunga ini mengecewakan beberapa orang yang khawatir bahwa tidak akan cukup untuk menopang kepercayaan, dengan sektor properti China yang sangat terpukul dengan para pedagang mencari paket stimulus yang lebih luas dari otoritas China,” ujar Ibrahim dalam riset, dikutip Rabu (22/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan pelaku pasar sedang mengantisipasi pernyataan yang akan diucapkan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres AS. Pelaku pasar mengamati pernyataan Powell mengenai isyarat tentang kebijakan moneter AS.
Dari dalam negeri, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi pembicaraan di kalangan politisi maupun ekonom. Namun, dia menyebut sebagian besar bakal calon presiden bukanlah orang yang mengerti ekonomi.
Selain itu, pasar juga mengantisipasi rilis RDG Bank Indonesia Kamis besok. Pasar memperkirakan BI akan kembali mempertahankan suku bunga acuan.