Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minuman beralkohol PT Hatten Bali Tbk. (WINE) memutuskan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp5,31 miliar atau setara Rp1,95 per saham. Keputusan tersebut disetuju pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Senin (19/6/2023).
Dividend payout ratio (DPR) atau pembagian saham tersebut setara dengan 25 persen dari laba tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp21,23 miliar.
Rapat tersebut juga menyetujui sisa laba sebesar Rp15,92 miliar akan digunakan sebagai cadangan modal. Cadangan modal tersebut ditambah dari laba ditahan sebesar Rp3,11 miliar, alhasil total saldo cadangan modal tercatat sebesar Rp20,32 miliar.
Sementara itu, sepanjang 2022 WINE membukukan peningkatan penjualan sebesar 130,78 persen menjadi Rp189,38 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp82,06 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan ikut melonjak 119,10 persen secara tahunan menjadi Rp 98,53 miliar.
Alhasil laba kotor WINE tercatat sebesar Rp90,84 miliar pada tahun lalu, meroket 144,91 persen dibandingkan Rp37,09 miliar pada 2021. Sementara itu, untuk laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk, WINE meraih sebesar Rp21,23 miliar, berbalik dari rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp8,71 miliar pada 2021.
WINE sendiri merupakan emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) 10 Januari 2023. WINE menawarkan 678 juta saham baru dengan harga Rp129 per saham.
Baca Juga
Pada prospektus IPO, WINE berencana membagikan dividen dengan rasio 35 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2023. Besaran dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi.
Pada perdagangan hari ini puku; 15.45 WIB, saham WINE berada di level Rp620 per saham atau naik 1,64 per saham. Jika menggunakan asumsi harga saham saat ini, maka dividen yield tercatat sebesar 0,31 persen.