Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Turun, Goldman Pangkas Proyeksi jadi US$81 pada 2023

Harga minyak mentah global menurun pada akhir perdagangan Senin (12/6/2023), setelah Goldman Sachs memangkas proyeksi.
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California. Harga minyak mentah global menurun pada akhir perdagangan Senin (12/6/2023), setelah Goldman Sachs memangkas proyeksi. / Bloomberg - David Paul Morris
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California. Harga minyak mentah global menurun pada akhir perdagangan Senin (12/6/2023), setelah Goldman Sachs memangkas proyeksi. / Bloomberg - David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah global menurun pada akhir perdagangan Senin (12/6/2023), setelah Goldman Sachs memangkas proyeksi harga minyak.

Harga minyak diperkirakan cenderung turun pada 2023 di tengah meningkatnya pasokan global dan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan menjelang data inflasi utama dan pertemuan Federal Reserve.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli tergelincir US$3,05 atau 4,35 persen, menjadi US$67,12 per barel. Harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus jatuh US$2,95 atau 3,94 persen menjadi US$71,84 per barel.

Mengutip Antara, Goldman Sachs telah memangkas perkiraannya untuk minyak mentah berjangka Brent menjadi US$86 per barel pada Desember 2023, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar US$95 per barel.

Sementara itu, minyak mentah berjangka WTI diperkirakan berharga US$81 per barel pada akhir tahun 2023 daripada perkiraan sebelumnya sebesar US$89 per barel.

"Minyak WTI turun karena pedagang fokus pada perkiraan yang direvisi dari Goldman Sachs," kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.

Revisi datang pada awal pekan yang sibuk untuk Federal Reserve AS, yang bertemu pada Rabu (14/6/2023). Analis UBS Robert Yawger mengatakan The Fed diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah bulan ini, investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan dilanjutkan bulan depan.

Investor juga tetap berhati-hati menjelang rilis laporan bulanan oleh Badan Energi Internasional dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) serta pertemuan kebijakan moneter di Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang minggu ini.

Harga minyak anjlok pada Senin pagi karena fokus beralih dari sisi pasokan ke kekhawatiran tentang sisi permintaan, menurut Phil Flynn, analis senior di The PRICE Futures Group.

"Laporan bahwa Saudi Aramco berjanji untuk memasok volume minyak mentah penuh ke kilang-kilang Asia meskipun ada pengurangan produksi meningkatkan kekhawatiran tentang komitmen Saudi terhadap pengurangan produksinya sendiri," kata Flynn.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper