Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Blue Bird Beli Saham Taksi Biru di Harga Bawah, Sinyal Apakah Ini?

Bos PT Blue Bird Tbk. (BIRD) Andrianto Djokosoetono memborong saham taksi biru itu di harga bawah.
Direktur PT Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono berkunjung ke kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (4/9). Blue bird mulai memperbesar pangsa pasar transportasi bus seiring dengan tren peningkatan penggunaan angkutan umum massal salah satunya menjadi operator Jakarta Airport Connection./JIBI Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur PT Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono berkunjung ke kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (4/9). Blue bird mulai memperbesar pangsa pasar transportasi bus seiring dengan tren peningkatan penggunaan angkutan umum massal salah satunya menjadi operator Jakarta Airport Connection./JIBI Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Bos PT Blue Bird Tbk. (BIRD) Andrianto Djokosoetono memborong saham taksi biru itu di harga bawah.

Wakil Presiden Direktur Blue Bird itu memborong saham perseroan di level Rp2.050 per unit pada Senin (12/6/2023). Padahal di saat yang sama, saham BIRD pada hari ini ditransaksikan oada rentang Rp2.090 sampai dengan Rp2.190.

Saham BIRD ditutup pada level Rp2.150 atau naik 2,87 persen sampai dengan akhir perdagangan. Andrianto Djokosoetono pada hari ini tercatat 3,93 juta saham untuk investasi langsung. Bila dikalkulasikan, berarti pemilik taksi biru itu mengeluarkan dana Rp8.07 miliar.

Adapun potensi cuan yang dapat diperolehnya dari perdagangan hari ini mencapai Rp322 juta atau setara 4 persen dari total kenaikan saham hari ini.

Dengan pembelian saham hari ini, total kepemilikan Andrianto Djokosoetono bertambah dari 128,19 juta menjadi 132,13 juta. Andrianto menyatakan pembelian saham atas dasar investasi langsung.

Diberitakan sebelumnya, laba bersih BIRD melejit 161,46 persen menjadi Rp123,26 miliar dibanding periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp47,14 miliar. 

Meningkatnya laba bersih perseroan didorong oleh pendapatan yang juga naik 55,19 persen yoy menjadi Rp1,04 triliun hingga 31 Maret 2023, dibanding kuartal I/2022 yang sebesar Rp673,98 miliar. 

Pendapatan BIRD ditopang oleh segmen taksi yang berkontribusi Rp791,2 miliar dan segmen non-taksi sebesar Rp266,21 miliar. Adapun, pendapatan tersebut dikurang biaya eliminasi Rp11,39 miliar.

Direktur Utama BIRD Sigit Djokosoetono mengatakan peningkatan pendapatan perseroan ditopang oleh segmen layanan taksi tumbuh 54 persen secara year-on-year (yoy) dan menjadi pendapatan terbesar perseroan yang berkontribusi 76 persen terhadap total pendapatan.

Sementara itu pada bisnis segmen rental, bus charter, intercity shuttle, dan lainnya juga mengalami peningkatan sebesar 58 persen secara yoy.

"Perseroan telah banyak melakukan investasi pada sumber daya manusia di bagian operasi dan teknologi yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan operasi. Terdapat adanya integrasi platform antara aplikasi MyBluebird dan aplikasi mitra memberikan pengalaman konsumen yang lebih lancar," ujar Sigit dalam keterangan resmi dikutip Jumat, (28/4/2023).

Hingga akhir Maret 2023, Blue Bird juga telah menambah lebih dari 1.000 unit taksi untuk mendukung operasional dan seluruh layanan mobilitas perseroan, sehingga jumlah total armada menjadi sekitar 22.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper