Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Harum Energy Tbk. (HRUM) menyampaikan tertarik melakukan investasi pada proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL).
CEO Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan pihaknya sangat tertarik untuk berinvestasi pada proyek HPAL. Menurutnya, investasi pada proyek HPAL memberikan akses bagi HRUM untuk masuk ke industri baterai yang merupakan hilir nikel.
"Tapi saat ini kami masih dalam tahap penjajakan, tahap awal, yang merupakan bagian dari strategi HRUM," kata Ray dalam paparan publik, dikutip Minggu (11/6/2023).
Ray melanjutkan, HRUM akan terus menjajaki peluang ekspansi di sektor nikel, baik hulu maupun hilir. Dia menuturkan HRUM terus menjajaki peluang akusisi sumber daya nikel tambahan baru untuk menambah sumber daya yang dimiliki pihaknya, dan di saat yang sama melakukan ekspansi ke industri pengolahan.
Dia mengungkapkan HRUM telah menganggarkan dana yang cukup signifikan untuk ekspansi dan investasi di sektor nikel pada 2023. Ray menuturkan pembangunan smelter Westrong Metal Industri (WMI) masih membutuhkan dana sekitar US$90 juta untuk penyelesaiannya.
"Untuk investasi baru kami anggarkan dana semaksimal mungkin menyesuaikan posisi kas dan pendanaan HRUM saat ini," ucapnya.
Baca Juga
Menurutnya, smelter nikel kedua WMI ini akan memproduksi nickel matte. Dengan demikian, produksi nikel HRUM akan mencakup nickel pig iron (NPI) dan nickel matte ke depannya.
"Memang kami memiliki startegi bukan hanya diversifikasi bisnis, tapi diversifikasi produknya dan produk-produk turunan lainnya," tuturnya.