Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem ARB Menuju Normal, Saham-saham LQ45 Jadi Lebih Menarik?

Dengan adanya normalisasi batas auto rejection bawah (ARB), analis menilai saham-saham di LQ45 dapat menjadi pilihan menarik dan lebih aman di tahun ini.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai melakukan normalisasi terhadap batas auto rejection bawah (ARB) di tahun ini. Analis menilai saham-saham LQ45 dapat menjadi pilihan menarik tahun ini.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan kebijakan normalisasi batas auto rejection akan meningkatkan gairah pasar karena rentang pergerakan yang lebih lebar. Dengan demikian, para investor akan cenderung lebih mudah untuk bertransaksi sehingga likuiditas pasar juga meningkat. 

"Namun disisi lain juga perlu diperhatikan, karena risiko harga turun juga menjadi lebih jauh sehingga perlu lebih berhati-hati dalam memilih saham. Bagi para trader yang agresif tentu lebih menyukai kondisi ini, namun bagi trader yang konservatif tentu akan lebih cermat dalam menentukan posisi entry yang lebih aman," ujar Pandhu kepada Bisnis, Rabu (7/6/2023). 

Dia melanjutkan, dengan batas auto rejection yang akan dinormalisasi tahun ini secara bertahap, akan membuat saham-saham di indeks LQ45 dianggap sebagai saham yang lebih aman oleh investor.

"Jika dilihat dari performa LQ45 yang lebih baik dibandingkan IHSG sepanjang tahun ini, tentunya hal ini juga mencerminkan bahwa para investor lebih nyaman untuk mempertahankan investasinya pada saham-saham LQ45 yang bisa dianggap lebih aman. Apalagi secara bertahap batas autorejection akan dinormalisasi pada tahun ini," ucapnya. 

Kemudian, lanjut Pandhu, jika melihat dari kinerja para emiten, adanya ancaman dari kontraksi ekonomi global, para emiten big caps di LQ45 selama ini terbukti lebih tahan banting dan lebih cepat mengalami pemulihan. Hal ini menjadi salah satu faktor utama mengapa performa LQ45 pada tahun ini cenderung lebih baik. 

Adapun dengan normalisasi batas auto rejection ini, Investindo Nusantara Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.300-7.300 pada tahun ini. Posisi IHSG yang saat ini masih relatif rendah, menurut Pandhu dapat dimanfaatkan investor untuk mulai mengoleksi saham-saham sebagai investasi jangka panjang. 

"Koreksi merupakan peluang yang perlu dioptimalkan, sehingga tidak perlu khawatir berlebihan," kata dia. 

Adapun Pandhu menilai sejauh ini kondisi ekonomi masih cukup aman, dengan melihat dari kinerja kuartal pertama dari para emitan yang rata-rata masih dapat mencatatkan pertumbuhan yang positif. Selain itu, proyeksi GDP juga masih di atas 5 persen, yang akan menawarkan potensi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup baik bagi para emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper