Bisnis.com, JAKARTA - PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) sebagai perusahaan distribusi kendaraan komersial Mercedes-Benz berencana untuk segera memasarkan unit bus dan truk listriknya pada 2024 mendatang sehingga menyaingi VKTR-nya Grup Bakrie.
Daimler digadang-gadang menjadi pesaing kuat calon emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) yang juga berbisnis di segmen yang sama.
President Director PT DCVI Naeem Hassim mengatakan pihaknya akan memboyong prototipe bus listrik Mercedes-Benz ke Indonesia sekitar pertengahan tahun ini untuk diperkenalkan kepada konsumen, baru kemudian dipasarkan pada tahun 2024.
"Rencananya bus listrik akan didatangkan tahun ini, namun penjualan akan dilakukan pada tahun 2024," ujar Naeem kepada Bisnis, Selasa, (6/6/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, selain bus listrik pihaknya juga berharap dapat memasarkan truk listrik pada tahun depan, namun menurutnya proyek tersebut tentu saja membutuhkan waktu yang tidak singkat.
"Sasis bus listrik akan diimpor secara CBU [completely built up] pada tahun 2023 untuk diperlihatkan kepada pelanggan, setelah itu kami akan menerima pesanan untuk tahun 2024. Kami telah memulai proyek ini, tetapi ini membutuhkan waktu," katanya.
Baca Juga
Meski demikian, sebelum menjual bus dan truk listriknya ke Indonesia, Daimler memiliki sejumlah pertimbangan seperti ketersediaan infrastruktur charging station, pengelolaan baterai, serta memastikan seluruh mitra bisnis atau dealer siap menyediakan suku cadang atau komponen yang diperlukan untuk bus listrik.
Sebagai informasi, berdasarkan pemberitaan yang beredar pada April 2022 lalu, Daimler juga membidik untuk memasok bus listriknya menjadi armada TransJakarta dan Trans Surabaya. Oleh karena itu, jika sudah sukses memasarkan bus listriknya di Indonesia, Daimler akan bersaing dengan VKTR Grup Bakrie yang telah lebih dahulu bermitra dengan TransJakarta.
Diberitakan sebelumnya, VKTR telah menjalin kerja sama dengan raksasa kendaraan listrik asal China yakni BYD sejak 2018 silam, dengan mengimpor bus listrik secara utuh (CBU) untuk digunakan sebagai armada bus listrik TransJakarta.
Sejauh ini, TransJakarta telah mengoperasikan sejumlah 52 bus listrik BYD yang dipasok oleh VKTR. Adapun, kebutuhan bus listrik untuk TransJakarta mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030 mendatang.
VKTR sebagai anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) itu juga tengah bersiap melakukan aksi korporasi dengan menggalang dana melalui penawaran umum perdana (intial public offering/IPO) saham dan listing di Bursa (IPO) pada 16 Juni 2023.
VKTR atau Vektor akan melepas 8,75 miliar saham baru dengan nominal Rp10 per saham, jumlah saham ini mewakili 20 persen saham dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran berkisar di rentang Rp100—Rp130 per saham. Alhasil, total dana yang diincar tembus Rp1,13 triliun.