Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Mandek Rp50, PP Properti (PPRO) Genjot Kinerja Keuangan

Saham PP Properti (PPRO) dipantau BEI lantaran sahamnya yang mandek di level gocapan.
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Properti Tbk. (PPRO) berusaha menggenjot kinerja keuangan pasca masuk ke daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI). PPRO dipantau BEI lantaran sahamnya yang mandek di level gocapan.

VP of Corporate Secretary PP Properti Ikhwan Putra mengatakan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan saham emiten plat merah tersebut. Adapun PPRO berupaya mendorong kinerja positif agar dapat mendorong kinerja saham.

Dia menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan saham adalah kondisi ekonomi global, domestik, sektoral, kinerja PPRO, serta pemberitaan dan lainnya.

PPRO masuk dalam daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus dengan Notasi 1 yang berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler kurang dari Rp51.

“Dapat kami sampaikan saat ini kami terus berusaha untuk memberikan kinerja yang baik. Diharapkan hal ini nantinya dapat turut menggerakan kembali saham PPRO,” ujar Ikhwan kepada Bisnis, Selasa (6/6/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan dalam meningkatkan kinerjanya PPRO fokus untuk menjalankan program yang sudah direncanakan, serta menyelesaikan proyek yang sedang berjalan.

Salah satu upaya yang tengah dilakukan PPRO adalah menyelesaikan proyek yang sedang berjalan seperti Apartemen Westown View di Surabaya, Apartemen Louvin di Jatinangor dan Permata Puri Cibubur.

Selain itu, PPRO juga tengah melakukan penjualan kavling/lahan, serta meningkatkan revenue dari recurring income atau pendapatan berulang demi mendongkrak kinerja keuangan. PPRO juga menjalankan beberapa program untuk mendukung percepatan pembayaran dan penjualan unit melalui kampanye Liburan bersama PP Properti.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, PPRO mencatatkan pendapatan sebesar Rp219,25 miliar. Pendapatan ini turun 42,44 persen dari Rp380,96 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).

Menurunnya pendapatan juga diikuti surutnya beban pokok penjualan 48,02 persen dari Rp346,15 miliar per kuartal I/2022 menjadi Rp179,92 miliar per kuartal I/2023.

Meski terjadi penurunan pendapatan, PPRO mampu mencatatkan peningkatan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 51,16 persen per kuartal I/2023. Laba tersebut naik dari Rp1,29 miliar menjadi Rp1,95 miliar secara YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper