Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Pantauan BEI Akibat Ekuitas Negatif, Emiten Erick Thohir (ABBA) Buka Suara

Emiten terafiliasi Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) mengalami ekuitas negatif Rp8,18 miliar per kuartal I/2023 sehingga masuk pantauan Bursa (BEI).
Emiten terafiliasi Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) mengalami ekuitas negatif Rp8,18 miliar per kuartal I/2023 sehingga masuk pantauan Bursa (BEI). /mahakamedia.com
Emiten terafiliasi Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) mengalami ekuitas negatif Rp8,18 miliar per kuartal I/2023 sehingga masuk pantauan Bursa (BEI). /mahakamedia.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) mengalami ekuitas negatif Rp8,18 miliar per kuartal I/2023. Hal ini disebabkan oleh nilai kepemilikan saham pada entitas asosiasi publik

Direktur Utama ABBA Farash Farich mengatakan ekuitas negatif yang dialami saat ini dipengaruhi oleh marked-to-market dari nilai kepemilikan saham pada salah satu perusahaan asosiasi yang publik.

Jika menilik laporan keuangan per 31 Maret 2023, ABBA mencatatkan kepentingan nonpengendali (KNP) atas aset neto entitas anak minus Rp118,3 miliar. Sementara total ekuitas neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp110,11 miliar. 

Alhasil total ekuitas ABBA mengalami minus hingga Rp8,18 miliar. Kondisi ini membuat Mahaka Media masuk dalam daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun, BEI menyematkan Notasi E kepada saham ABBA yang berarti emiten tersebut memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.

“Ekuitas negatif saat ini antara lain dipengaruhi oleh marked-to-market nilai kepemilikan saham di salah satu perusahaan asosiasi yang publik,” ujar Farash kepada Bisnis, Selasa (6/6/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan secara kinerja bisnis ABBA masih positif dengan pendapatan secara year-to-date (YtD) tumbuh sekitar 12 persen. Lini bisnis baru disebut berkontribusi sekitar 20 persen dari pendapatan.

Lini bisnis baru yang dimaksud adalah marketing hingga kolaborasi dengan kreator untuk sponsored content dan digital analytics. Dia juga mengatakan lini bisnis baru tersebut akan berkontribusi lebih banyak untuk kinerja ABBA ke depannya.

Dalam lini bisnis baru tersebut, dia menyebut terdapat produk unggulan yang bersifat intellectual properties yang salah satunya experiential offline pada bulan Juni-Agustus di Jakarta.

“Kemudian diikuti kota lainnya di Indonesia pada semester II/2023 dengan mengambil tema-tema yang menyasar anak muda,” tuturnya.

Per kuartal I/2023, ABBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp30,19 miliar atau naik 18 persen dari Rp25,58 miliar dibandingkan periode yang sama sebelumnya atau year-on-year (YoY).

Meningkatnya pendapatan ABBA diikuti oleh naiknya beban pokok pendapatan sebesar 63,23 persen dari Rp12,01 miliar menjadi Rp19,61 miliar.

Adanya peningkatan beban yang lebih tinggi dari pendapatan membuat ABBA mengalami rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,9 miliar per kuartal I/2023. Rugi ini membengkak 21,78 persen dari Rp7.31 miliar secara YoY.

ABBA mencatatkan total aset senilai Rp317,78 miliar per akhir Maret 2023. Total aset tersebut turun dari Rp388,88 miliar dibandingkan akhir Desember 2022.

Jumlah liabilitas ABBA mencapai Rp325,97 miliar per 31 Maret 2023. Angka ini naik dari Rp359,46 miliar per 31 Desember 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 89,21 persen dari Rp180,48 miliar menjadi Rp19,45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper