Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan sawit, PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) membuka peluang untuk melakukan akuisisi lahan baru di tengah tren harga CPO yang lebih landai pada 2023.
Manajemen TLDN menjelaskan bahwa saat ini perusahaan masih dalam tahap meninjau perusahaan yang dibidik untuk akuisisi dan belum melakukan perikatan dengan pihak ketiga.
“Informasi mengenai nama, lokasi, luas, waktu akuisisi dan informasi lainnya akan diungkapkan ketika proses dan tahapan telah selesai. Di sisi lain, kami membangun pabrik crude palm kernel oil (CPKO) dan biogas power plant (BPP) yang ditargetkan selesai pada kuartal IV/2023,” tulis manajemen, dikutip Minggu (4/6/2023).
Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana pada awal Juni 2023 menyampaikan pendapatan diperkirakan tumbuh 10 persen pada tahun ini, didukung oleh kenaikan produksi.
TLDN menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 1,07 juta ton pada 2023, naik 3 persen daripada 2022. Sementara itu, produksi CPO diproyeksikan mencapai 397.000 atau tumbuh sekitar 5 sampai 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Teladan Prima sendiri menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar pada 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi perkebunan kelapa sawit. Perusahaan juga berencana membangun pabrik kernel sawit dan biogas power plant pada 2023.
Baca Juga
TLDN mengelola 60.561 hektare (ha) lahan tertanam yang terdiri dari 48.608 ha lahan Inti dan 11.953 ha lahan plasma. Rata-rata umur tanaman Teladan Prima ialah 13,5 tahun dengan komposisi 95 persen tanaman prima, 4 persen tanaman muda dan sisanya tanaman belum menghasilkan.
Sebagai catatan, pendapatan TLDN ini mencapai Rp955,57 miliar pada kuartal I/2023, tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp836,36 miliar. Kemudian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp52,18 miliar di triwulan pertama 2023 ini. Angka ini turun 82,34 persen dari Rp295,56 miliar pada triwulan pertama 2022.
Kenaikan pendapatan TLDN tidak terlepas dari kenaikan volume penjualan CPO sebesar 26.109 ton atau setara dengan 19,4 persen menjadi 80.241 ton sepanjang kuartal I/2023, dibandingkan dengan 54.132 ton pada periode yang sama pada 2022. Kenaikan volume jual ini berhasil mengimbangi penurunan harga jual rata-rata sebesar 19,5 persen dari Rp13.751 per kilogram menjadi Rp11.074 per kilogram.