Bisnis.com, JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) telah menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp40 miliar dari total Rp400 miliar untuk akuisisi lahan di Cikarang dan Kendal.
Corporate Secretary Jababeka Muljadi Suganda mengatakan rinciannya sebanyak Rp33 miliar digunakan untuk akuisisi lahan di Cikarang, dan Rp7 miliar untuk akuisisi lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
“Pembebasan lahan itu bersifat mengintegrasikan lahan atau kawasan yang sudah ada dan sifatnya discretionary, sedangkan capex untuk pemeliharaan itu untuk bisnis infrastruktur Jababeka dan sifatnya berkala,” ujar Muljadi kepada Bisnis, Sabtu (3/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan Jababeka telah menyiapkan dana sekitar Rp900 miliar di luar anggaran capex untuk pengembangan lahan di Cikarang dan juga KEK Kendal. Adapun rencananya Jababeka akan menggunakan kas internal untuk pendanaannya.
Selain akuisisi lahan, dia mengatakan Jababeka telah menggelontorkan dana untuk pemeliharaan sebesar Rp34 miliar.
“Namun [penggunaan dana] dengan mempertimbangkan likuiditas juga karena kan ini sifatnya discretionary,” jelasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Jababeka telah menyiapkan dana capex sekitar Rp400 miliar di 2023. Sekitar Rp250 miliar capex nantinya akan dialokasikan untuk akuisisi lahan baru.
Sebanyak Rp150 miliar capex akan dialokasikan untuk pemeliharaan, sedangkan sisanya sebanyak Rp250 miliar untuk akuisisi lahan.
Berdasarkan materi presentasi yang diakses melalui situs resminya, Jababeka memiliki 5.141 hektare landbank atau persediaan lahan per 31 Maret 2023.
Rinciannya, Kota Jababeka Cikarang memiliki landbank sekitar 1.267 hektare, KEK Tanjung Lesung sekitar 1.490 hektare, KEK Morotai sekitar 1.890 hektare dan KEK Kendal sekitar 494 hektare.
Adapun Jababeka mencatatkan penjualan pemasaran atau marketing sales Rp662,4 miliar per kuartal I/2023. Capaian ini meningkat 39 persen dibandingkan Rp477,6 miliar dibanding periode sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Capaian marketing sales tersebut sekitar 33 persen dari target Rp2 triliun. Target terdiri dari Rp1 triliun untuk Cikarang dan lainnya, dan Rp1 triliun dari perusahaan joint ventures (JV).
“Jababeka mencapai Rp662,4 miliar pada kuartal I/2023 yang merupakan 33 persen dari target setahun penuh 2023 dan naik 39 persen dibandingkan dengan Rp477,6 miliar pada kuartal I/2022,” ujar Muljadi dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (9/5/2023).
Secara rinci, marketing sales KIJA dari Cikarang dan lainnnya memberikan kontribusi sekitar 12 persen atau sekitar Rp79,48 miliar. Berikutnya perusahaan JV berkontribusi 88 persen atau sekitar Rp582,91 miliar dari total capaian Rp662,4 miliar.
Adapun marketing sales KIJA dari JV terdiri atas penjualan dan produk industri berupa tanah atau lahan dengan bangunan pabrik standar berkontribusi 86 persen atau sekitar Rp501,3 miliar.
Berikutnya penjualan KIJA dari JV untuk segmen residensial/komersial, dan lainnya berkontribusi 14 persen atau sekitar Rp81,6 miliar.