Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII), PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan produksi dan penjualan emas meningkat pada 2024 seiring dengan pengoperasian tambang Sumbawa Juta Raya (SJR)
Investor Relations UNTR Ari Setiawan menyampaikan pada 2023, UNTR menargetkan penjualan emas sekitar 175.000 troy ons, melalui PT Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang Martabe di Sumatera Utara. Volume penjualan tersebut turun dibandingkan realisasi pada 2022 sejumlah 269.882 troy ons, dan pada 2021 sebanyak 310.260 troy ons.
"Target penjualan emas tahun ini sekitar 175.000 troy ounce. Ada penurunan karena fokus Agincourt untuk meningkatkan keberlanjutan tambang," jelasnya saat dihubungi Bisnis, dikutip Senin (29/5/2023).
Pada 2024, sambung Ari, UNTR berharap penjualan emas dapat mencapai pada level pada tahun 2021 silam. UNTR juga mendapat tambahan pasokan emas dari tambang Sumbawa Juta Raya (SJR) yang beroperasi pada tahun depan. Saat ini, di SJR perusahaan sedang melakukan pengembangan infrastruktur tambang.
Sebagai informasi, pada 2015, United Tractors melakukan diversifikasi usaha ke pertambangan emas dengan mengakuisisi PT Sumbawa Juta Raya (SJR) dan pada 2018 mengakuisisi PT Agincourt Resources (PTAR).
Manajemen UNTR dalam laporan bulanan menyebutkan, Agincourt mencatatkan total penjualan emas dari tambang Martabe sebesar 76.317 troy ons per April 2023, turun 21,06 persen dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 97.385 troy ons.
Baca Juga
penurunan penjualan emas pada 2023 bertujuan agar Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang emas Martabe dapat fokus dengan rencana jangka panjang dan keberlanjutan tambang. Salah satunya persiapan perluasan fasilitas tailing storage.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary UNTR Sara Loebis juga menyampaikan penurunan penjualan emas Agincourt pada 2023 sudah sesuai perencanaan manajemen, karena berkaitan dengan persiapan perluasan tailing storage.
"Ini membuat produksi emas kami pada 2023 cenderung terbatas," imbuhnya.