Bisnis.com, JAKARTA - Tiga emiten tambang BUMN anak usaha MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Timah Tbk. (TINS) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 15 Juni 2023. Investor tentunya berharap putusan guyuran dividen dalam RUPS.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), sebelumnya ANTM, PTBA, dan TINS akan menggelar RUPS pada Rabu (24/5/2023). Namun, agenda tersebut diundur menjadi 15 Juni 2023.
Adapun, pemegang saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam rapat tersebut adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau pada subrekening efek di KSEI pada penutupan perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 23 Mei 2023.
Selain itu, pemegang saham dapat mengusulkan mata acara RUPS dengan memenuhi ketentuan Pasal 16 POJK No. 15/2020 dan Pasal 23 ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan.
Sebagai informasi, PTBA membukukan pendapatan Rp42,64 triliun pada 2022. Nilai itu naik 45,75 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp29,26 triliun pada 2021.
PTBA meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp12,56 triliun. Laba bersih tersebut melonjak 58,9 persen yoy dari sebelumnya Rp7,9 triliun.
Baca Juga
Pada 2022, PTBA membagikan dividen dengan besaran 100 persen dari laba bersih tahun buku 2021 senilai Rp7,9 triliun atau Rp688,51 per saham.
Sementara itu pada 2021, perseroan membagikan dividen sebesar Rp835 miliar. Rasio dividen tersebut mencapai 35 persen dari laba bersih tahun buku 2020 sebesar Rp2,4 triliun.
Di lain sisi, kinerja keuangan ANTM pada 2022 memperoleh pendapatan sebesar Rp45,9 triliun atau naik 19,5 persen year-on-year (yoy) dibandingkan Rp38,5 triliun pada 2021.
Dengan pendapatan tersebut, laba bersih ANTM mencapai Rp3,8 triliun, atau melesat 105,2 persen yoy dibandingkan dengan Rp1,8 triliun pada 2021, disertai dengan OPM dan NPM sebesar 8,6 persen dan 8,3 persen.
Sebagai informasi, ANTM tercatat membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar Rp930,87 miliar atau 50 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2021. Ketika itu, ANTM membagikan dividen setara Rp38,74 per saham.
Sementara itu, Timah membukukan penurunan kinerja dengan pendapatan dan laba bersih yang turun sepanjang tahun lalu. Laba bersih TINS bahkan terkoreksi hingga 20 persen pada 2022.
TINS mencetak pendapatan senilai Rp12,5 triliun pada 2022. Pendapatan ini turun 14,4 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp14,6 triliun.
Beban pokok pendapatan TINS tercatat turun 10,65 persen menjadi Rp9,97 triliun, dari Rp11,1 triliun. Meski mampu menekan beban pokok pendapatan, tetapi laba bruto TINS juga turun 26,5 persen menjadi Rp2,5 triliun di 2022, dari Rp3,4 triliun di 2021.
Penurunan pendapatan dan laba bruto ini membuat laba bersih TINS ikut turun, yakni menjadi Rp1,04 triliun di 2022, dari Rp1,3 triliun di 2021 atau turun 20,06 persen.
Pada RUPS tahun lalu, TINS memutuskan pembagian dividen 35 persen dari laba bersih 2021 atau senilai Rp455,97 miliar. Nilai itu setara dengan Rp61,22 per saham.