Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakuwon Jati (PWON) Targetkan Recurring Income Tumbuh 15 Persen pada 2023

PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menargetkan pendapatan berulang atau recurring income dapat tumbuh 15 persen pada 2023. Segmen mal jadi fokus tahun ini.
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON). Perseroan menargetkan pendapatan berulang atau recurring income dapat tumbuh 15 persen pada 2023. Segmen mal jadi fokus tahun ini. /pakuwonjati.com
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON). Perseroan menargetkan pendapatan berulang atau recurring income dapat tumbuh 15 persen pada 2023. Segmen mal jadi fokus tahun ini. /pakuwonjati.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menargetkan pendapatan berulang atau recurring income dapat tumbuh 15 persen pada 2023. Segmen pusat perbelanjaan atau mal menjadi fokus PWON untuk 2023.

Direktur Pakuwon Ivy Wong mengatakan pengelola mal Kota Kasablanka tersebut akan fokus mendorong recurring income pada segmen pusat perbelanjaan. Dia pun menyebut kinerja recurring income akan lebih baik dibandingkan 2022.

Recurring income biasanya stabil. Selain itu, jika dibanding tahun 2022 pasti lebih baik. Pakuwon memasang target growth 15 persen dari 2022,” ujar Ivy kepada Bisnis, Selasa (23/5/2023).

Adapun recurring income Pakuwon mencapai Rp3,87 triliun sepanjang 2022. Jika, Pakuwon memasang target pertumbuhan 15 persen dari 2022, maka recurring income Pakuwon ditargetkan tumbuh sekitar Rp580,5 miliar menjadi Rp4,45 triliun pada 2023.

Menurutnya, recurring income Pakuwon dapat meningkat karena diskon kepada para tenant sudah tidak diberikan kepada pada 2023. Selain itu, retail shopping center di Jakarta sudah mulai meningkat.

Lebih lanjut, dia mengatakan lebih dari 10 persen tenant pada portofolio Pakuwon sudah melakukan perpanjangan. Hal ini lantas akan meningkatkan pendapatan dari sewa tenant.

Pada tiga bulan pertama 2023, Pakuwon mencatatkan rasio okupansi dari segmen mal mencapai 94 persen. Kemudian sekitar 41 persen dari area bersih yang dapat disewa atau net leasable area (NLA) yang telah disewa tenant diperkirakan akan habis pada 2027 dan seterusnya.

NLA dari retail mal portofolio mal juga diperkirakan meningkat 13 persen dari 784.000 per meter persegi menjadi 884.000 meter persegi pada 2027. Selanjutnya, untuk sewa kantor diperkirakan meningkat 7 persen dari 159.000 per meter persegi menjadi 170.000 meter persegi pada 2027.

Dari sisi perhotelan, Pakuwon mencatatkan peningkatan 3 persen dari pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR). Selain itu, pendapatan dari Four Points by Sheraton Bali, Kuta meningkat 8 persen.

Pakuwon baru saja mengeluarkan dana Rp165 miliar untuk membeli Hotel Four Points Kuta, Bali pada awal 2023. Pembelian dilakukan untuk memperluas potensi untuk pertumbuhan bisnis di luar Surabaya dan Jakarta.

Adapun total jumlah kamar hotel dari seluruh portofolio Pakuwon diperkirakan meningkat hingga 45 persen dari 2.284 kamar menjadi 3.317 kamar pada 2027.

Dalam pembelian ini, PWON harus merogoh kas internal hingga Rp165 miliar untuk membeli hotel tersebut. PWON membeli Hotel Four Points Kuta dari PT Umah Benesari yang berkedudukan di Kabupaten Badung, Bali.

Pakuwon mencatatkan recurring income Rp1,08 triliun per kuartal I/2023. Angka tersebut meningkat 28,7 persen dari Rp842 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Pendapatan segmen pengembangan terdiri dari retail leasing dengan kontribusi 54 persen, hotel dan serviced apartment 19 persen, office leasing 6 persen, kondominium 8 persen, penjualan rumah tapak 10 persen, serta penjualan perkantoran 3 persen.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, PWON mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,38 triliun pada tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini naik 5,91 persen dari Rp1,3 triliun secara YoY.

Secara rinci, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp928,64 miliar atau turun 2,44 persen, sewa ruangan sebesar Rp439,11 miliar atau naik 29,10 persen, dan apartemen servis sebesar Rp16,78 miliar naik 10,84 persen.

Pakuwon mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp595,38 miliar. Laba tersebut naik 60,64 persen dari Rp370,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper