Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Adaro (ADRO) Naik di Sesi I saat Cum Dividen, Cek Target Harganya

Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rating trading buy ke saham ADRO.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) ditutup naik 2,07 persen di sesi I, menjelang cum date dividen yang jatuh pada hari ini, Senin (22/5/2023).

Saham ADRO ditutup naik 50 poin ke level 2,07 persen ke level Rp2.460 per saham. Saham ADRO tercatat diperdagangkan pada level Rp2.430-Rp2.490 pada sesi I hari ini. 

Saham Adaro atau ADRO diperdagangkan sebanyak 83,68 juta, dengan nilai transaksi Rp205,19 miliar, dengan jumlah transaksi sebanyak 10.003 kali. Saham Adaro memiliki kapitalisasi pasar Rp78,69 triliun.

Sebagaimana diketahui, ADRO akan membagikan dividen senilai US$500 juta kepada pemegang sahamnya, atau setara Rp7,35 triliun. Jadwal pembagian dividen emiten yang dinahkodai Garibaldi 'Boy' Thohir ini adalah cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 22 Mei 2023, dengan tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 23 Mei 2023. 

Lalu, tanggal cum dividen di pasar tunai pada 24 Mei 2023, dengan ex dividen di pasar tunai pada 25 Mei 2023. Lalu tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 24 Mei 2023, dengan tanggal pembayaran dividen pada 6 Juni 2023. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan dan Jennifer A. Harjono mengatakan Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rating trading buy ke saham ADRO, dengan target price atau target harga yang lebih rendah pada Rp3.300 per saham. 

"Kami melihat terdapat tekanan jual akibat dividen yang lebih rendah dari yang diharapkan. Namun, dalam pandangan kami, yield dividen akhir sekitar 8 persen masih cukup besar dan seharusnya memberikan perlindungan bagi saham ADRO," kata Darma dan Jennifer.

Adapun risiko bagi saham ADRO akan datang dari harga batu bara yang lebih rendah dari yang diharapkan, kenaikan lanjut beban pendapatan, dan perubahan tak terduga dalam permintaan global terhadap batu bara.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper