Bisnis.com, JAKARTA — Belum sampai separuh jalan tahun ini, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) harus menghadapi sejumlah aksi protes dari sejumlah pihak terkait dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang baru.
Sejumlah protes tersebut memiliki pesan yang serupa, yakni kritik terkait rencana pembangunan PLTU batu bara baru oleh Adaro. Rencananya, Adaro akan menggunakan PLTU tersebut untuk memasok listrik ke smelter aluminium yang akan dibangun di Green Industrial Park Indonesia, Kalimantan Utara. Nantinya, pasokan listrik dari PLTU tersebut akan digantikan dengan pembangkit tenaga hidro.