Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pegang Saham BUMI, Bos Sinar Mas Franky Widjaja jadi Investor Ritel Kedua Terbesar

Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).

Bisnis.com, JAKARTA - Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Jumlah aset sahamnya di BUMI bernilai sekitar Rp264 miliar pada 2022.

Franky Widjaja menjadi pemegang saham terbesar BUMI urutan ke-11, yang menguasai 1,64 miliar saham atau setara 0,44 persen pada 2022. Franky Widjaja menguasai saham BUMI lewat PT BCA Sekuritas.

Franky Widjaja pun menjadi investor ritel kedua terbesar di BUMI, setelah Bambang Sihono. Bambang memegang saham BUMI melalui PT Samuel Sekuritas Indonesia sebanyak 3,57 miliar saham (0,96 persen) dan PT RHB Sekuritas Indonesia 2,32 miliar (0,63 persen).

Adapun, lima pemegang saham utama BUMI ialah Mach Energy (Hongkong) Limited 45,76 persen, HSBC-FUND SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self 10,68 persen, Treasure Global Investments Limited 8,08 persen, NBS Clients 3,81 persen, Watiga Trust Ltd. 2,08 persen, UBS Switzerland AG-Client Assets -2049584001 2 persen.

Selanjutnya, di urutan ke-6 ada Barclays Capital Securities LTD SBL/PB Account 1,19 persen, PT Bakrie Capital Indonesia 1,18 persen, baru kemudian Bambang Sihono di urutan ke-9 dan ke-10, dan kemudian Franky Widjaja.

Saham BUMI pada akhir 2022 berada di posisi Rp161 per saham. Oleh karena itu, aset Franky Wijaya di saham BUMI setidaknya berkisar Rp264,04 miliar.

BUMI, yang juga merupakan kongsi Grup Bakrie dan Salim tersebut, menjadi emiten batu bara dengan target produksi terbesar pada 2023. BUMI menargetkan produksi batu baranya dapat mencapai 85 juta ton tahun ini.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan target produksi batu bara BUMI pada 2023 ini masih lebih rendah dibandingkan kapabilitas produksi BUMI di kondisi normal, yang mencapai 90 juta ton per tahun dari dua anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin).

Adapun, pada 2022 lalu BUMI membukukan produksi batu bara sebesar 71,9 juta ton. Produksi ini turun dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 78,8 juta ton.

Sementara itu, Grup Sinar Mas menyampaikan fokus bisnisnya dalam 7 pilar utama, yakni industri kertas (pulp and paper), agribisnis kelapa sawit, bank dan asuransi, properti, energi dan pertambangan, telekomunikasi, serta sektor kesehatan.

Managing Director Sinar Mas Ferry Salman menyampaikan Grup Sinar Mas memiliki fokus 7 pilar, yaitu industri kertas (pulp and paper), agribisnis kelapa sawit, bank dan asuransi, properti, energi dan pertambangan, telekomunikasi, dan sektor kesehatan melalui Eka Hospital.

"Eka Hospital memang yang termuda, tetapi kami berkomitmen terus menambah jumlah rumah sakit," jelasnya di Kantor Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Terkait program CSR, Sinar Mas menyampaikan komitmennya seperti dalam pengembangan UMKM dan menjaga lingkungan. Di bidang agribisnis, melalui PT SMART Tbk. (SMAR), Grup menerapkan program plasma sawit.

"Jadi dari bibit, pupuk, hingga offtaker kami bantu petani. Selain itu, kami permudah akses perbankan," imbuhnya.

Sementara itu, di bidang telekomunikasi,  PT Smartfren Telecom (FREN) berhasil menjadi operator telekomunikasi terbesar keempat di Indonesia.

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyampaikan FREN merupakan salah satu pilar Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi. Setelah berdiri sekitar 20 tahun, kini Smartfren berhasil mencapai posisi keempat terbesar di Indonesia.

"Sekitar 20 tahun terakhir, operator telekomunikasi dari berjumlah belasan, ada yang tumbuh ada yang berjatuhan, dan kini kami mencapai posisi keempat terbesar di Indonesia," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper