Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources (BUMI) Himpun Pendapatan Rp6,66 Triliun Kuartal I/2023

Emiten batu bara portofolio Grup Salim dan Grup Bakrie, BUMI mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2023.
Emiten batu bara portofolio Grup Salim dan Grup Bakrie, BUMI mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2023. /bumiresources.com
Emiten batu bara portofolio Grup Salim dan Grup Bakrie, BUMI mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2023. /bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara portofolio Grup Salim dan Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2023.

BUMI membukukan pendapatan senilai US$454,8 juta atau setara Rp6,66 triliun (kurs Jisdor BI Rp14.661 per dolar AS) sepanjang tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini naik 30,01 persen dari US$349,87 juta secara tahunan. 

Pendapatan ini didorong oleh penjualan ekspor batu bara senilai US$333,23 juta. Sementara itu, penjualan domestik batu bara BUMI ke pihak ketiga sejumlah US$115,82 juta. 

Pelanggan batu bara BUMI dengan transaksi di atas 10 persen adalah Rwood Resources DMCC dengan nilai US$193,9 juta dan PT PLN (Persero) dengan nilai penjualan US$86,7 juta. Kedua pelanggan ini menghasilkan penjualan senilai US$280,68 juta ke BUMI. 

Sementara itu, beban pokok pendapatan BUMI meningkat 25,99 persen dari US$294,2 juta di kuartal I/2022, menjadi US$370,7 juta di kuartal I/2023. 

Laba bruto BUMI juga tercatat naik 51,27 persen menjadi US$84,08 juta di kuartal I/2023, dari US$55,5 juta di kuartal I/2022. 

Laba bersih BUMI juga tercatat naik 39,28 persen dari US$43,2 juta di kuartal I/2022, menjadi US$60,24 juta. Laba bersih tersebut setara dengan Rp883,2 miliar. 

Adapun total aset BUMI selama tiga bulan pertama 2023 mencapai US$4,29 miliar, turun dari 2022 yang sebesar US$4,48 miliar.

Rinciannya, jumlah liabilitas turun menjadi US$1,48 miliar di akhir Maret 2023, dari US$1,66 miliar di akhir Desember 2022. Sementara itu, total ekuitas juga turun dari US$2,818 miliar di akhir 2022, menjadi US$2,816 miliar di akhir Maret 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper