Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan resmi menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bond senilai 104,8 miliar yen atau setara Rp11,34 triliun pada Jumat, (19/5/2023). Salah satunya untuk pembiayaan proyek lautan atau blue bonds.
Pada penerbitan Samurai Bond ini, terdapat empat seri yang diterbitkan yaitu RIJPY0526B tenor 3 tahun, RIJPY0528B tenor 5 tahun, RIJPY0530 tenor 7 tahun, dan RIJPY0533 tenor 10 tahun.
Sebagai informasi, SUN dengan tenor 7 dan 10 tahun merupakan blue bonds yang pertama kalinya diterbitkan di Indonesia untuk pembiayaan proyek-proyek ekonomi biru yang berkutat di laut.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto mengatakan penerbitan blue bonds akan melengkapi portofolio pembiayaan APBN dan menunjukkan semakin kuatnya komitmen pemerintah terhadap pembiayaan berkelanjutan.
"Selain itu, kami juga mengharapkan bahwa penerbitan blue bonds akan membuka alternatif pembiayaan biru lainnya untuk Indonesia," ujar Suminto dalam keterangannya dikutip Sabtu, (20/5/2023).
Secara rinci, SUN dengan tenor 3 tahun senilai 46,9 miliar yen dengan kupon 0,74 persen. Sedangkan untuk SUN bertenor 5 tahun senilai 37,2 miliar yen dengan kupon 0,98 persen.
Baca Juga
Selanjutnya, nilai yang diterbitkan untuk SUN tenor 7 tahun sebesar 14,7 miliar yen dengan kupon 1,20 persen. Sementara itu SUN dengan tenor 10 tahun senilai 6 miliar yen dengan kupon 1,43 persen.
Perlu dicatat, tanggal setelmen ketujuh Samurai Bond tersebut jatuh pada Jumat, 26 Mei 2023. Penerbitan Samurai Bond kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2023, dan dana hasil penerbitan blue bonds untuk mendanai proyek-proyek yang masuk kualifikasi Eligible SDGs Expenditures dalam SDGs Framework.
Adapun, penerbitan blue bonds ini turut didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian atau lembaga yang memiliki proyek sebagai underlying, serta United Nations Development Programme (UNDP).
"Kami berharap penerbitan Samurai Blue Bonds ini menjadi salah satu show best practices blue financing pada keketuaan Indonesia di ASEAN dan Pertemuan Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepulauan [AIS Forum] pada akhir tahun 2023," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi.
Adapun joint lead arrangers dalam transaksi penerbitan Samurai Bond ini adalah Daiwa Securities Co., Ltd., Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., and SMBC Nikko Securities Inc.