Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas industri pada tahun ini.
Investor Relations Blibli Nathaniel Naldo Widjaja menuturkan hingga kuartal I/2023, Blibli atau BELI memang masih membukukan kerugian bersih. Hanya saja, kata dia, kerugian tersebut mengalami perbaikan atau rasionya semakin mengecil.
"Kuartal I/2023 kami dari manajemen menargetkan masih tumbuh di atas industri," tutur Nathaniel dalam webinar Mirae Asset Sekuritas, dikutip Kamis (18/5/2023).
Dia menjelaskan TPV Blibli tumbuh 78 persen yoy di kuartal I/2023 menjadi Rp17,91 triliun, dari Rp10,05 triliun pada kuartal I/2022 . Hal tersebut sebagian besar didorong perbaikan kinerja dari Tiket.com.
Selain itu, kinerja dari produk digital mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Blibli mencatat pendapatan tumbuh 21 persen yoy pada kuartal I/2023, dengan margin laba bruto naik cukup 560 bps yoy.
"Struktur biaya kami cukup baik, terlihat dari rasio beban operasional ke TPV lebih rendah dan ini ujungnya memperbaiki EBITDA kami. Jadi memang secara keseluruhan bisnis kami terus bertumbuh, struktur biaya terus diperbaiki, sehingga secara profitabilitas semakinn membaik dari waktu ke waktu," ujarnya.
Baca Juga
Nathaniel pun menyebut menargetkan tahun ini kinerja pendapatan akan tumbuh di atas rata-rata industri, dengan profitabilitas menjadi target yang akan segera dicapai Blibli. Manajemen Blibli atau BELI memproyeksikan profitabilitas akan dapat tercapai dalam satu hingga dua tahun ke depan, yakni untuk EBITDA positif.
"Kami target top line lebih baik lah, kami tak mau terlalu over promise terkait angka. Tapi kami akan fokus ke internal kami," kata Nathaniel.
Hingga kuartal I/2023, BELI telah mencetak pendapatan sebesar Rp3,82 triliun. Pendapatan ini naik 20,88 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar Rp3,16 triliun.
Pendapatan ini didorong dari pendapatan ke pihak berelasi sebesar Rp37,78 miliar, dan pendapatan ritel online ke pihak ketiga sebesar Rp2,64 triliun, pendapatan toko fisik 1,01 triliun, dan institusi sebesar Rp423,65 miliar.
BELI tercatat mampu menekan kerugian hingga 17,81 persen menjadi Rp878,17 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2023, dari Rp1,06 triliun di kuartal I/2022.