Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Rugi, Laba Bersih AirAsia (CMPP) Kini Terbang Jadi Rp20,64 Miliar

Terbangnya laba bersih AirAsia (CMPP) didorong oleh kenaikan pendapatan menjadi Rp1,37 triliun atau melejit 396,36 persen secara tahunan.
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menorehkan kinerja gemilang dengan mencetak laba bersih Rp20,64 miliar pada kuartal I/2023, dibanding periode sebelumnya yang merugi.

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (17/5/2023), AirAsia sebelumnya menderita rugi sebesar Rp503,55 miliar pada periode sama tahun 2022.

Terbangnya laba bersih CMPP didorong oleh kenaikan pendapatan menjadi Rp1,37 triliun atau melejit 396,36 persen secara year-on-year (yoy) dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp276,71 miliar.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan AirAsia ditopang oleh operasi penerbangan yang berkontribusi Rp1,12 triliun, serta pendapatan ancillary dan lain-lain sebesar Rp248,39 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, beban usaha perseroan juga meningkat 76,57 persen yoy menjadi Rp1,26 triliun dibanding tiga bulan pertama tahun 2022 sebesar Rp718,89 miliar.

Beban usaha perseroan termasuk bahan bakar Rp665,81 miliar, perbaikan dan pemeliharaan Rp303,09 miliar, pelayanan pesawat dan penerbangan Rp209,54 miliar dan lain-lain.

Alhasil, perseroan mencetak laba usaha Rp104,11 miliar dibanding tahun sebelumnya yang merugi Rp442,18 miliar.

Sementara itu, kas neto dari aktivitas operasi sebesar Rp269,33 miliar, sedangkan kas dan bank akhir tahun mencapai Rp60,34 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset perseroan tumbuh menjadi Rp5,98 triliun hingga 31 Maret 2023, dibanding Desember 2022 sebesar Rp5,35 triliun. 

Liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp12,77 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp12,17 triliun. Nilai liabilitas lebih besar dari aset perseroan, sehingga ekuitasnya negatif Rp6,79 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper