Bisnis.com, JAKARTA – Inflow dana asing mulai terasa sejak PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi masuk menjadi konstituen indeks MSCI pada 11 Mei 2023 lalu.
Setelah rumor Morgan Stanley Capital International (MSCI) bakal memasukkan GOTO merebak di pasar, aliran dana asing mulai mengucur deras ke saham teknologi itu. Sejak awal Mei 2023, saham GOTO diborong asing Rp368 miliar sehingga menguat 12,5 persen dibandingkan dengan posisi penutupan akhir April 2023 hingga Senin (15 Mei 2023).
Investor asing tercatat memasang posisi beli saham GOTO selama lima hari beruntun antara 9-15 Mei 2023 dengan akumulasi mencapai Rp458 miliar. Pencapaian ini membalikkan kondisi net foreign sell pada pekan pertama Mei.
Beberapa investor asing atau fund manager yang tercatat meningkatkan kepemilikan sahamnya di GOTO. Berdasarkan data Bloomberg, JPMorgan Chase & Co yang segera mengoleksi saham GOTO sebanyak 46,3 juta pada 10 Mei 2023. Investor asing itu pun menambah 2,5 juta saham menjadi 48,8 juta setelahnya.
Selain JPMorgan, Northern Lights Fund Trust juga menambah kepemilikan saham GOTO sebanyak 1,9 juta menjadi 183,1 juta. Exchange Traded Concepts LLC menambah kepemilikan sahamnya di GOTO dari 479,2 juta per 9 Mei 2023 menjadi 533,7 juta pada 10 Mei 2023. Dengan begitu Exchange Traded Concepts LLC melakukan pembelian saham GOTO setara dengan 54,5 juta.
Jika diakumulasi dari ketiga investor asing yang tercatat meningkatkan kepemilikan sahamnya di GOTO hampir 59 juta saham pada periode 9-11 Mei 2023.
Baca Juga
Aksi pembelian saham GOTO oleh investor asing di tengah rebalancing indeks MSCI juga sudah diperkirakan oleh Andrew Susilo analis MNC Sekuritas. Andrew menyebutkan dengan masuknya GOTO menjadi konstituen indeks MSCI berpotensi menarik dana asing hingga USD300 juta.
Tim Bloomberg Inteligence meyakini kapitalisasi pasar dan saham GOTO dapat terdongkrak usai resmi menjadi konstituen MSCI.
“Dengan rebalancing diharapkan dana yang diperdagangkan di bursa dan pasif dana yang terkait dengan indeks MSCI, yang dapat mendorong aliran yang lebih tinggi ke Gojek Tokopedia. iShares Inti MSCI Emerging Markets ETF (IEMG US) dan iShares MSCI Emerging Market ETF (EEM US) adalah di Antara ETF terbesar yang melacak pasar negara berkembang, dengan total aset masing-masing US$69 miliar dan US$24 miliar,” katanya.
Adapun pembobotan 0,1 persen di masing-masing indeks ini berarti hampir US$100 juta potensi aliran masuk. ETF lain dengan indeks MSCI sebagai tolok ukur dasar termasuk iShares MSCI Emerging Markets ex China ETF (EMXC US) dan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO US), yang dapat membuat bobot Gojek Tokopedia bobot yang lebih tinggi, mengingat tidak adanya China dan pasar lain yang lebih besar.