Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dividen Adaro (ADRO) Tembus Rekor, Mengapa Rasio Pembayaran Berkurang?

Adaro Energy (ADRO) menjelaskan rasio pembayaran dividen tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun buku 2021 mempertimbangkan neraca yang seimbang.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) membagikan dividen dengan payout ratio lebih kecil tahun ini dibandingkan tahun lalu, sebesar 40,11 persen. 

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi 'Boy' Thohir menjelaskan turunnya dividen payout ratio ini mempertimbangkan neraca yang seimbang. 

"Kami ingin Adaro bisa terus eksis, dan untuk itulah di satu sisi kami harus balance pembagian dividen dan kami harus siapkan pilar-pilar ke depan," kata Boy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/5/2023). 

Boy menuturkan cadangan batu bara pasti akan habis di masa depan. Karena hal tersebut, ADRO tidak membagikan semua dividennya saat ini dan menyisihkannya untuk pengembangan proyek-proyek yang prospektif. 

"Istilahnya kami nabung, tidak membagikan semua dividen karena kami punya kepentingan untuk ADRO bisa tetap eksis," ucapnya. 

Dia melanjutkan, meski dividen payout ratio ADRO lebih kecil dibandingkan tahun lalu, tetapi secara jumlah lebih besar dari tahun buku 2022. 

Sementara, itu Wakil Presiden Direktur ADRO Christian Ariano Rachmat mengatakan saat ini Adaro melihat banyak peluang di luar bisnis utama, seperti proyek renewable energy yang membutuhkan modal yang cukup besar. 

Sebagaimana diketahui, rapat umum pemegang saham ADRO menyetujui pembagian dividen sebesar US$500 juta atau setara Rp7,35 triliun (kurs Rp14.700 per dolar AS). Nilai dividen total ADRO ini merupakan nilai dividen terbesar sepanjang masa ADRO.

Total dari dividen final untuk tahun buku 2022 ini adalah senilai US$1 miliar atau setara 40,11 persen dari laba tahun berjalan tersebut. 

Sebanyak US$500 juta telah dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta akan dibayarkan sebagai dividen tunai final. Jumlah dividen ini setara dengan Rp229,8 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper