Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 6.779,98 pada penutupan perdagangan Selasa (9/5/2023). Adapun saham big cap seperti UNVR, BYAN, dan BMRI berguguran di tengah penguatan IHSG.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 16.01 WIB, IHSG menguat 0,15 persen ke level 6.779,98 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 6.742,17 sampai 6.793,76 sepanjang perdagangan.
Sebanyak 297 saham menguat, 236 saham terkoreksi, dan 204 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.655 triliun.
Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengalami koreksi paling dalam, yakni 1,79 persen atau turun 80 poin ke level Rp4.390.
Di belakangnya terdapat PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang terkoreksi 1,57 persen atau 325 poin ke level Rp20.350. Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga terkoreksi 1,46 persen ke level Rp5.050.
Beberapa saham big cap lainnya yang terkoreksi adalah TPIA, BBCA, BBNI, dan ICBP. Masing-masing terkoreksi 0,88 persen, 0,83 persen, 0,27 persen, dan 0,23 persen.
Baca Juga
Sementara itu, PT Astra International Tbk. (ASII) memimpin penguatan dengan naik 3,27 persen atau 200 poin ke level Rp6.325.
Disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 0,49 persen ke level Rp5.125, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,25 persen ke level Rp4.070.
Sebelumnya Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan IHSG hari ini berpeluang mengalami technical rebound pada perdagangan hari ini jika bertahan di atas level 6.760. Dengan demikian, terdapat kecenderungan IHSG menutup gap tersebut sebelum dapat mencatatkan pembalikan arah.
Potensi rebound juga didukung oleh sejumlah data makro domestik yang solid. Pertama adalah realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2023 sebesar 5,03 persen yoy yang lebih tinggi dari perkiraan dan kondisi cadangan devisa sebesar US$144,2 miliar per akhir April 2023. Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk memenuhi 6,4 bulan impor atau di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.
Pada Selasa (9/5/2023), fokus pelaku pasar tampaknya tertuju pada rilis data Indonesia Consumer Confidence Index per April 2023 dan dari eksternal adalah realisasi ekspor dan impor China April 2023.