Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib Saham Keluarga Punjabi, RAAM Mampu ARA kala FILM Turun

Saham keluarga Punjabi mengalami beda nasib pada perdagangan saham hari ini karena RAAM mampu ARA sedangkan FILM terkoreksi.
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Saham milik Keluarga Punjabi PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) terpantau menembus auto rejection atas (ARA) dengan menguat 24,79 persen. Sementara saudara jauhnya, yakni PT MD Pictures Tbk. (FILM) justru terkoreksi 1,48 persen.

Pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (8/5/2023), saham RAAM milik Raam Punjabi terpantau menguat 24,79 persen atau naik 58 poin ke level Rp292. Sebanyak 4,01 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,17 miliar.

Adapun kapitalisasi pasar RAAM mencapai Rp1,81 triliun hingga artikel ini ditulis. Kemudian price earning ratio (PER) berada di posisi 15 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 2,01 kali.

Sementara saham FILM milik saudara kandung Raam Punjabi, yakni Manoj Punjabi terpantau mengalami koreksi 1,48 persen atau turun 25 poin ke level Rp1.660 pada sesi I perdagangan hari ini.

Sebanyak 2,83 juta saham FILM diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp4,75 miliar. Kapitalisasi pasar FILM tercatat mencapai Rp15,79 triliun. Kemudian PER dari saham FILM mencapai 1.367,22 kali dengan PBV mencapai 10,25 kali.

Pada aksi korporasi perdananya, RAAM menawarkan sebanyak 929,2 juta (929.200.000) saham dengan nominal Rp60 per saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran Rp234 per saham, RAAM berhasil meraih dana IPO sebesar Rp217,43 miliar.

Sementara FILM sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 7 Agustus 2018. Kala itu jumlah saham yang dilepas oleh FILM mencapai 1,31 miliar dengan harga Rp210. Alhasil FILM mampu meraup dana hingga Rp274,64 miliar dari IPO.

Raam Punjabi dan ayah Manoj, Dhamoo Punjabi mulanya merintis bisnis bersama. Dengan bantuan Gobind Punjabi, saudara kandung mereka yang lain, ketiga bersaudara tersebut mendirikan perusahaan importir film PT Indako Film pada 1867.

Kemudian mereka sepakat mendirikan Parkit Film pada 1979 sebelum akhirnya menjelma sebagai Multivision pada era 90an. Kongsi tersebut akhirnya pecah seiring Dhamoo meninggalkan Multivision demi membangun MD Pictures (FILM) bersama anaknya Manoj setahun kemudian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper