Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat ke Rp14.666 pada perdagangan Kamis (4/5/2023) merespons pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal I/2023.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 0,13 persen ke posisi Rp14.666. Sementara itu indeks dolar AS terkoreksi 0,16 persen ke level 101,23.
Adapun seluruh mata uang kawasan Asia kembali dibuka perkasa di hadapan dolar AS pagi ini.
Won Korea Selatan naik 0,42 persen, ringgit Malaysia naik 0,40 persen, yen Jepang naik 0,19 persen, dan peso Filipina naik 0,18 persen.
Selanjutnya, baht Thailand naik 0,17 persen, dolar Singapura naik 0,17 persen, dolar Taiwan naik 0,13 persen, dan rupee India naik 0,04 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 mencapai 5,03 persen. Realisasi ini cenderung lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5,02 persen. Dengan capaian ini, maka PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Rp 5.071,7 triliun.
Baca Juga
Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan sinyal jeda kenaikan suku bunga dari the Fed berpotensi melanjutkan penguatan rupiah pada hari ini. Sinyal tersebut memberikan dorongan bagi pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset berisiko termasuk rupiah.
Kemudian data klaim tunjangan pengangguran AS secara mingguan menunjukkan terdapat kenaikan pada angka pengangguran. Hal ini memberikan penegasan pada ekspektasi akan jeda kenaikan suku bunga.
“Dari dalam negeri, data PDB kuartal pertama bisa menjadi boosting untuk rupiah bila hasilnya lebih bagus dari ekspektasi atau masih di kisaran 5 persen,” ujar Ariston dalam riset, Jumat (5/5/2023).
Ariston memproyeksi rupiah melanjutkan penguatan ke arah Rp14.600 dengan resisten di kisaran Rp14.750.
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS terkoreksi melanjutkan aksi jual setelah The Fed memberi sinyal untuk memberi jeda pada kebijakan pengetatan suku bunga.
Sementara itu, the Fed baru saja menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Kenaikan tersebut seperti yang diharapkan pasar, dan tidak ada antisipasi kenaikan lebih lanjut untuk menekan inflasi.
Kerapuhan perbankan AS pasca runtuhnya First Republic Bank pekan lalu disebut telah membebani dolar AS belakangan ini. Runtuhnya First Republic Bank berarti sudah ada tiga bank regional yang menemui jalan buntu dalam beberapa bulan terakhir.
Gejolak sektor perbankan kembali berlanjut pasca saham PacWest Bancorp turun lebih dari 50 persen pada perdagangan kemarin. Hal ini terjadi setelah Bloomberg melaporkan bank tersebut akan mengeksplorasi opsi strategis.
Ibrahim memproyeksikan rupiah dibuka berfluktuatif pada perdagangan hari ini. Namun, ditutup menguat pada rentang Rp14.550- Rp14.730.