Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) akan membagikan dividen total dengan nilai Rp1,76 triliun untuk tahun buku 2022. Pembayaran dividen dilakukan pada 31 Mei 2023.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu (3/5/2023) memutuskan pembagian dividen Rp1,76 triliun atau setara Rp38 per saham.
Berikut Jadwal Pembayaran Dividen Tunai Kalbe Farma
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi 11 Mei 2023
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi 12 Mei 2023
- Cum Dividen di Pasar Tunai 15 Mei 2023
- Ex Dividen di Pasar Tunai 16 Mei 2023
- Recording Date Pemegang Saham yang berhak atas Dividen 15 Mei 2023
- Pembayaran Dividen 31 Mei 2023
Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin menjelaskan total dividen tersebut setara dengan Rp38 per saham. Secara rasio pembayaran (dividen payout ratio/DPR), terjadi kenaikan dibandingkan dengan tahun buku 2021.
"Rasio pembayaran dividen mencapaj 52,5 persen, naik daripada tahun sebelumnya dengan besaran Rp38 per saham," kata Bernadus dalam konferensi pers, Rabu (3/5/2023).
KLBF tercatat membagikan dividen total sebesar Rp35 per saham untuk tahun buku 2021. Dividen itu merefleksikan rasio pembayaran sebesar 52 persen dari laba bersih.
Bernadus mengatakan Kalbe mempertahankan rasio pembayaran dividen di kisaran 45—55 persen dari laba bersih. Komitmen ini sejalan dengan performa laba bersih KLBF yang tumbuh pada kuartal I/2023.
Baca Juga
KLBF tercatat mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp855,71 miliar dalam tiga bulan pertama 2023. Capaian tersebut meningkat 2,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp834,88 miliar.
Dengan efisiensi yang diterapkan, laba usaha Kalbe Farma meningkat 9,4 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp1,15 triliun pada kuartal I/2023 dan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,6 persen.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan pada kuartal pertama 2023 sebesar Rp1,09 triliun dan margin sebesar 13,9 persen. Laba per saham mencapai Rp18,40 per saham atau naik 3,1 persen daripada Rp17,85 pada Kuartal I/2022.
Kalbe Farma juga telah mengumumkan akan mempertahankan anggaran belanja modal atau capex sebesar Rp1,0 triliun. Alokasi dana tersebut akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Perusahaan yang didirikan oleh Boenjamin Setiawan itu menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di kisaran 13—15 persen pada 2023. Dengan realisasi pendapatan pada 2022 yang menembus Rp28,93 triliun, maka pendapatan 2023 ditargetkan mencapai Rp33 triliun. Sementara itu, laba bersih dibidik bisa mencapai Rp3,8 triliun pada 2023 dari Rp3,3 triliun pada 2022.