Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Tajam Lampaui US$2.000 Dipicu Sentimen Gagal Bayar Utang AS

Harga emas naik tajam lampaui level psikologis US$2.000. Pasar menjadikan emas sebagai tempat berlindung yang aman di tengah isu gagal bayar utang AS.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia kembali berada di atas level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia kembali berada di atas level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global naik tajam pada penutupan perdagangan Selasa (2/5/2023), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya, membuat logam kuning ini kembali bertengger di atas level psikologis 2.000 dolar AS karena pembicaraan tentang potensi gagal bayar utang AS meningkat di tengah perselisihan antara anggota parlemen Republik dan pemerintahan Biden.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 31,10 dolar AS atau 1,56 persen menjadi ditutup pada 2.023,30 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.028,80 dolar AS dan terendah di 1.986,90 dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, emas berjangka tergelincir 6,90 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.992,20 dolar AS pada Senin (1/5/2023), setelah terdongkrak 10 sen atau 0,01 persen menjadi 1.999,10 dolar AS pada Jumat (28/4/2023), dan naik 3,00 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.999,00 dolar AS pada Kamis (27/4/2023).

Dengan hampir empat minggu tersisa hingga potensi gagal bayar pembayaran kewajiban AS pada 1 Juni, pasar menjadikan emas sebagai tempat berlindung yang aman, mendorong logam kuning lebih tinggi sementara mengirim harga sebagian besar aset berisiko seperti minyak dan saham tergelincir.

"Sekarang emas telah menunjukkan rebound kuat dari basis dukungan horisontal yang terbentuk di area 1.975 dolar AS dan telah berkonsolidasi di atas zona 1.991-1998 dolar AS, mungkin ada cukup bahan bakar untuk menembus resistansi 2.010 dolar AS," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com sebagaimana dikutip Antara.

Emas juga mendapat dukungan dari dolar AS yang lebih lemah, kekhawatiran seputar sektor perbankan dan pembicaraan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih dari satu tahun setelah kenaikan seperempat poin lainnya pada Rabu waktu setempat.

Investor saat ini sedang menunggu keputusan Federal Reserve tentang suku bunga yang akan keluar pada Rabu waktu setempat.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Selasa (2/5/2023) lebih lanjut mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja AS memposting 9,6 juta lowongan pada Maret, turun dari hampir 10 juta pada Februari dan terendah sejak April 2021.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan pabrik AS tumbuh 0,9 persen pada Maret setelah merosot 1,1 persen pada Februari. Para ekonom memperkirakan pesanan pabrik naik 0,8 persen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 38,90 sen atau 1,54 persen, menjadi ditutup pada 25,619 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat 13,60 dolar AS atau 1,28 persen, menjadi menetap pada 1.078,30 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper