Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Perkasa, Saham Antam-BRMS Malah Lesu

Sejumlah emiten komoditas emas terpantau parkir di zona merah meskipun harga emas global berada di posisi tinggi.
Sejumlah emiten komoditas emas terpantau parkir di zona merah meskipun harga emas global berada di posisi tinggi. Bisnis/Himawan L Nugraha
Sejumlah emiten komoditas emas terpantau parkir di zona merah meskipun harga emas global berada di posisi tinggi. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global kembali naik mendekati level tertinggi bulanan, ke atas US$2.000 per troy ons. Namun, harga saham emiten terkait emas terpantau kompak berada di zona merah. 

Mengutip data Bloomberg pada Kamis (27/4/2023) pukul 18.00 WIB, harga emas Comex naik 0,71 persen atau 14,20 poin ke US$2.010,20 per troy ons. Sementara itu, harga emas Spot naik 0,59 persen atau 11,76 poin ke US$2.000,80 per troy ons. 

Di sisi lain, harga saham sejumlah emiten yang memproduksi emas seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) justru ditutup kompak parkir di zona merah. 

Harga saham ANTM pada hari ini ditutup turun 1,42 persen atau 30 poin ke Rp2.080. Namun, secara year to date (ytd) harga sahamnya naik 4,79 persen. 

Selanjutnya, saham MDKA juga terpantau turun 0,75 persen atau 30 poin ke Rp3.080. Sepanjang 2023, emiten Grup Saratoga ini juga mencatat penurunan 3,40 persen. 

Kemudian, saham BRMS terpantau turun 1,27 persen atau 2 poin ke Rp156. Secara year to date harga sahamnya juga tak ketinggalan turun tipis 1,89 persen. 

Senada, saham emiten keluarga Panigoro MEDC juga turun 2,44 persen atau 25 poin ke Rp1.000, dan secara year to date terpantau turun 1,48 persen. 

Harga emas sendiri pada hari ini terpantau naik mendekati level tertinggi seiring dengan pelemahan indeks dolar AS yang meningkatkan permintaan pada safe haven.  

Analis Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan harga emas bergerak dekat kisaran tertinggi harian karena para pedagang menunggu data pertumbuhan ekonomi AS dan data inflasi pilihan Federal Reserve yang akan dirilis. 

Hal ini membuat permintaan safe haven meningkat di tengah kekhawatiran krisis perbankan yang mencuat membuat logam kuning tetap berada di dekat level kunci. 

"Harga emas diperdagangkan di kisaran US$2.000 per ons di tengah meningkatnya permintaan safe haven dan spekulasi mengenai kebijakan moneter dan suku bunga AS," jelasnya dalam riset, Kamis (27/4/2023).  

Adapun, Tim Riset MNC Sekuritas memperkirakan reli harga emas akan berlanjut setelah tren kenaikan suku bunga mulai mendekati akhir.

Fokus pelaku pasar saat ini terutama tertuju pada data PDB kuartal pertama AS yang akan dirilis hari ini, yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa pertumbuhan melambat setelah kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan. Selain itu, suku bunga yang tinggi, inflasi yang tinggi, dan aktivitas manufaktur yang melambat diperkirakan telah mempengaruhi perekonomian selama tiga bulan terakhir. 

Data inflasi pilihan Fed, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi akan dirilis hari ini, dan diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi tetap bertahan pada Maret dari bulan sebelumnya. Namun, meskipun ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan, beberapa pejabat Fed menyerukan lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini, terutama karena inflasi tetap jauh di atas kisaran target bank sentral. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper