Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tembus US$2.000, Investor Menanti Data Inflasi AS

Harga emas bertengger di atas US$2.000 per troy ons menantikan rilis data ekonomi dan inflasi AS.
Harga emas bertengger di atas US$2.000 per troy ons menantikan rilis data ekonomi dan inflasi AS. /Freepik
Harga emas bertengger di atas US$2.000 per troy ons menantikan rilis data ekonomi dan inflasi AS. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mendekati level tertinggi pada perdagangan Kamis (27/4/2023) seiring dengan pelemahan indeks dolar AS yang meningkatkan permintaan pada safe haven. 

Mengutip data Bloomberg pada Kamis (27/4/2023) pukul 15.30 WIB, harga emas spot terpantau naik 0,63 persen atau 12,58 poin ke US$2.001,62 per troy ons. Senada, harga emas Comex naik 0,71 persen atau 14,10 poin ke US$2.10,10 per troy ons. 

Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal menyebutkan harga emas bergerak dekat kisaran tinggi harian pada Kamis karena para pedagang menunggu data pertumbuhan ekonomi AS dan data inflasi pilihan Federal Reserve yang akan dirilis. Hal ini membuat permintaan safe haven meningkat di tengah kekhawatiran krisis perbankan yang mencuat membuat logam kuning tetap berada di dekat level kunci.

"Harga emas diperdagangkan di kisaran US$2.000 per ons di tengah meningkatnya permintaan safe haven dan spekulasi mengenai kebijakan moneter dan suku bunga AS," jelasnya dalam riset, Kamis (27/4/2023). 

Fokus pelaku pasar saat ini terutama tertuju pada data PDB kuartal pertama AS yang akan dirilis hari ini, yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa pertumbuhan melambat setelah kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan.

Selain itu, suku bunga yang tinggi, inflasi yang tinggi, dan aktivitas manufaktur yang melambat diperkirakan telah mempengaruhi perekonomian selama tiga bulan terakhir.

Data inflasi pilihan Fed, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi akan dirilis hari ini, dan diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi tetap bertahan pada Maret dari bulan sebelumnya.

Namun, meskipun ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan, beberapa pejabat Fed menyerukan lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini, terutama karena inflasi tetap jauh di atas kisaran target bank sentral. 

"Skenario seperti itu menjadi pertanda buruk bagi emas dan logam lainnya, karena hal itu mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil" ungkapnya. 

Dengan naiknya harga emas, emas berpotensi dibeli menguji resistance di level US$2.009 bila naik ke atas level US$2.003 per troy ons.  

Namun, jika bergerak turun ke bawah level US$1.995, emas berpeluang dijual menguji level support di US$1.989 per troy ons. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper