Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga The Fed Bakal Turun? Ini Dampak ke Reksa Dana Obligasi

Berikut dampak produk reksa dana yang berbasis pendapatan tetap atau obligasi jika suku bunga The Fed turun.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Suku bunga The Fed yang diprediksi segera turun bakal memberikan dampak terhadap produk reksa dana yang berbasis pendapatan tetap atau obligasi.

Head of Fixed Income Sucor Asset Management Dimas Yusuf mengatakan kolapsnya bank asal Amerika Serikat (AS), Silicon Valley Bank dan akuisisi Credit Suisse oleh UBS bakal membuat The Fed mengubah arah kebijakannya secara perlahan.

The Fed yang sebelumnya agresif mengerek tingkat suku bunga (Federal Funds Rate), diperkirakan akan segera menurunkannya. Hal tersebut sejalan dengan penurunan laju inflasi di AS.

Mneurutnya, turunnya suku bunga The Fed secara tidak langsung mempengaruhi pergerakan imbal hasil obligasi Indonesia (ID10Y), yang diperkirakan bisa menyentuh area 6,2 persen-6,3 persen pada tahun ini.

"Angka tersebut lebih rendah dibandingkan posisi per 14 April 2023 di level 6,6 persen, yang artinya adalah masih ada ruang untuk harga obligasi bisa terapresiasi," katanya dalam siaran pers, Rabu (19/4/2023).

Dalam konteks ini, lanjutnya, produk reksa dana yang berbasis pendapatan tetap atau obligasi akan bisa diuntungkan.

Sementara itu, Head of Priority Clients Bibit.id, Idzni Santana mengatakan Obligasi Negara Fixed Rate (FR) yang 100 persen dijamin oleh pemerintah Indonesia serta Reksa Dana Obligasi bisa menjadi pilihan investasi masyarakat. Pasalnya, yield Obligasi FR dan Reksa Dana Obligasi tergolong tinggi sekitar 5-7 persen per tahun.

Dari segi keamanan, Obligasi FR merupakan instrumen investasi yang sangat aman karena pemerintah Indonesia menjamin 100 persen pembayaran pokok dan kuponnya.

Berbeda dari deposito yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan memiliki batas maksimal Rp2 miliar per bank per nasabah, jumlah investasi Obligasi FR tetap dijamin oleh negara tanpa batas maksimal.

“Produk-produk yang investor investasikan lewat Bibit, apakah itu reksa dana, saham atau atau Obligasi FR, tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia sehingga semua investasi tersebut tercatat atas nama pengguna/investor selaku pemilik aset,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper