Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

S&P 500 Menguat Dipicu Kenaikan Saham Teknologi, Wall Street Beragam

Indeks-indeks utama Wall Street menguat seiring penguatan di beberapa saham teknologi besar berkat laporan keuangan yang positif.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks-indeks utama Wall Street menguat seiring penguatan di beberapa saham teknologi besar berkat laporan keuangan yang positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,03 persen menjadi 33.976,63 poin. Indeks S&P 500 terkerek 0,09 persen, berakhir di 4.154,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 4,31 poin atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 12.153,41 poin.

Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, jatuh ke titik terendah sejak Januari 2022 selama sesi tersebut.

Saham J&J jatuh 2,8 persen setelah konglomerat perawatan kesehatan itu memperingatkan investor atas dampak berkepanjangan dari biaya yang didorong inflasi tahun ini.

Saham Goldman turun 1,7 persen setelah laba perusahaan Wall Street itu anjlok 19 persen, karena kesepakatan dan perdagangan obligasi merosot.

Hasil kuartalan awal dari perusahaan-perusahaan S&P 500 datang ketika investor telah bersiap untuk musim pelaporan yang suram, khawatir ekonomi mungkin berada di ambang penurunan.

"Apa yang kami lihat di sini adalah ketenangan sebelum badai sejauh (laporan) laba berjalan," kata Brad McMillan, Kepala Investasi Commonwealth Financial Network dikutip dari Antara, Rabu (19/4/2023).

"Pasar hanya mencoba untuk melihat, apakah kita memiliki beberapa kenaikan di sini atau tidak, dan saya pikir itu benar-benar akan turun selama beberapa minggu ke depan," katanya lagi.

Sektor teknologi kelas berat naik 0,4 persen, dibantu oleh kenaikan 2,5 persen saham Nvidia Corp, setelah HSBC menaikkan rekomendasinya pada pembuat cip grafis itu menjadi "beli" dari "kurangi".

Sektor kesehatan turun 0,7 persen, terbebani oleh saham J&J.

Laba perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 4,8 persen pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, menurut data Refinitiv IBES pada Jumat (14/4). Investor memusatkan perhatian pada hasil bank, setelah kegagalan Silicon Valley Bank bulan lalu memicu kekhawatiran tentang potensi risiko sistemik.

"Sementara bank-bank besar baik-baik saja secara keseluruhan, fokus saya pikir akan berada di bank regional karena di situlah pusat kejatuhannya," kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest Wealth Management.

S&P 500 diperdagangkan mendekati level tertinggi dua bulan, karena investor menunggu banjir laporan laba dan menilai jalur suku bunga menjelang kenaikan 25 basis poin yang diharapkan pada pertemuan Federal Reserve awal bulan depan.

Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard mengatakan pada Selasa (18/4) bahwa Bank Sentral AS harus terus menaikkan suku bunga didukung data terbaru yang menunjukkan inflasi persisten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper