Bisnis.com, JAKARTA – Menyisihkan sebagian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk berinvestasi jangka panjang di pasar saham patut dicoba, tentu dengan melihat potensi dan fundamental emiten terkait, lalu sektor apa yang menarik saat ini?
Perencana Keuangan sekaligus Founder dan CEO PT Solusi Finansialku Indonesia (Finansialku) Melvin Mumpuni menjelaskan pasar saat ini masih belum menarik tetapi kondisi tersebut akan segera berbalik saat libur lebaran selesai.
“Saya rasa dalam jangka pendek market masih kurang bergairah karena suasana liburan. Setelah Lebaran baru akan meningkat,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (19/4/2023).
Melvin mengatakan beberapa saham sektor retail dan yang berkaitan dengan bahan pangan menjadi lebih menarik pascalebaran. Hal tersebut terjadi karena saat Lebaran, permintaan meningkat dan memberikan keuntungan bagi emiten terkait.
Di luar situasi lebaran, Melvin menambahkan saham dari emiten sektor batu bara juga menarik karena berpotensi memiliki kinerja positif sehingga dapat memberikan dividen dalam jumlah besar di saat musim dividen seperti sekarang.
“Beberapa saham batu bara berpotensi meningkat karena kinerja positif. Ada potensi bagi dividen dalam jumlah besar,” imbuhnya.
Baca Juga
Sementara itu untuk instrumen investasi lain seperti emas, Melvin mengatakan saat ini safe haven ini masih berada dalam tren positif meskipun sempat mengalami koreksi.
“Secara teknikal terkoreksi, tapi uptrend tidak patah,” katanya.
Jika mengutip laman RHB Sekuritas, alokasi untuk investasi jangka panjang dapat berkisar 20 persen dari total THR setelah dikurangi alokasi untuk berbagai kebutuhan esensial hari raya.
RHB Sekuritas menyebutkan saham dari emiten consumer goods memiliki peluang yang cukup bagus. Hal ini karena penjualan pada perusahaan-perusahaan tersebut biasanya naik hingga 50 persen.
Saham consumer goods lebih bagus dibandingkan membeli saham murah yang biasanya posisinya stagnan. Consumer goods dapat menjadi pilihan untuk investasi saham dengan uang THR yang dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
