Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,44 triliun pada kuartal I/2023. Capaian ini meningkat 12,1 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp769,99 miliar.
Kenaikan pendapatan bersih Matahari sejalan dengan pertumbuhan pada penjualan bruto selama kurun Januari—Maret 2023 yang mencapai 14,2 persen year-on-year (YoY). Penjualan bruto LPPF naik dari Rp2,40 triliun menjadi Rp2,74 triliun.
Sementara itu, laba kotor tercatat naik 14 persen YoY dari Rp853 miliar pada kuartal I/2022 menjadi Rp972 miliar pada kuartal I/2023. Namun kenaikan beban membuat margin kotor LPPF turun dari 35,5 persen pada Januari—Maret 2022 menjadi 35,4 persen pada periode yang sama di 2023.
Penurunan margin EBITDA juga terlihat pada kuartal I/2023 dibandingkan dengan tiga bulan pertama 2022, dari 10,4 persen menjadi 8,5 persen. EBITDA selama kuartal I/2023 mencapai Rp234 mliar atau turun 6,8 persen YoY dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp251 miliar.
“EBITDA pada kuartal I/2023 mencerminkan normalisasi sewa ritel dan pertumbuhan upah minimum,” tulis manajemen Matahari dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).
Terlepas dari perform bottom line yang turun, Matahari melaporkan keberhasilan membuka 7 gerai anyar sebelum Lebaran sebagaimana target. Toko-toko baru tersebut berlokasi di Bekasi, Cikarang, dua gerai di Semarang, Sleman, Balikpapan, dan Bali.
Baca Juga
Tahun ini, LPPF membidik pembukaan 12—15 toko baru sepanjang tahun dan sampai hari ini jumlah toko yang dikelola mencapai 155 unit.
“Matahari berkomitmen untuk meningkatkan pengembalian bagi pemegang saham. Kami gembira memulai tahun ini dengan 7 gerai baru, yang secara efektif mendukung interaksi kami dengan pembeli di musim utama Lebaran,” kata Wakil Direktur sekali CEO Matahari Terry O’Connor.
Sebelumnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 29 Maret 2023, para pemegang saham LPPF menyetujui seluruh usulan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Rapat antara lain menyetujui pembagian dividen sebesar Rp525 per saham dari laba bersih 2022. Selain itu, RUPST juga menyetujui kelanjutan program pembelian kembali saham hingga 28 September 2024.
Pada saat yang sama, Matahari turut melaporkan pertumbuhan anggota aktif program loyalitas yang mencapai 7,6 juta dan berkontribusi 81,7 persen dari total penjualan.
“Kami senang melihat kemajuan kami dalam inisiatif omnichannel dan perkembangan jumlah anggota aktif program loyalitas yang membuka kesempatan lebih luas bagi komunikasi yang tersegmentasi dengan baik. Dengan kemajuan ini, kami yakin pada prospek jangka panjang kami yang positif,” kata Terry.
