Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham 7 Anggota Baru Indeks Bisnis-27 MTEL hingga BFIN

Indeks Bisnis-27 kedatangan 7 anggota saham baru INTP, BFIN, ICBP, ITMG, JSMR, MAPI, dan MTEL.
Indeks Bisnis-27 kedatangan 7 anggota saham baru INTP, BFIN, ICBP, ITMG, JSMR, MAPI, dan MTEL. Bisnis/Arief Hermawan P
Indeks Bisnis-27 kedatangan 7 anggota saham baru INTP, BFIN, ICBP, ITMG, JSMR, MAPI, dan MTEL. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 kedatangan 7 anggota baru setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor kepada sejumlah indeks saham periode Mei-Oktober 2023.

Ketujuh konstituen tersebut di antaranya yakni INTP, BFIN, ICBP, ITMG, JSMR, MAPI, dan MTEL dan berlaku efektif mulai 1 Mei 2023.

Vice President & Senior Technical Analyst Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih membeberkan prospek saham beberapa anggota baru Indeks Bisnis-27 tersebut, salah satunya INTP.

Saham produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) direkomendasikan dijual oleh Samuel Sekuritas jika telah menyentuh level Rp9.380 per saham. Sebab menurutnya, sentimen aturan pengetatan tonase kendaraan di jalan raya dan tol akan mempengaruhi biaya perseroan.

"INTP di Samuel Sekuritas ratingnya sell. Bagi sektor semen, aturan pengetatan tonase kendaraan di jalan raya dan jalan tol, akan sangat mempengaruhi biaya. Sementara turunnya harga batu bara menjadi faktor positif. Namun, INTP target price (TP) dari riset Samuel Rp9.380," ujar Alfatih kepada Bisnis, Selasa, (18/4/2023).

Selanjutnya, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) direkomendasikan hold di level Rp38.000 dengan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk harga rata-rata (average selling price/ASP) yang lebih rendah karena rendahnya harga batu bara, serta volume penjualan ke pihak ketiga yang masih tinggi.

"Kami menegaskan kembali rating hold ITMG dengan TP Rp38.000, menyiratkan price earning tahun 2023 sebesar 4 kali lipat. TP kami berbasis discounted cash flow (DCF), dengan asumsi cost of equity (CoE) sebesar 13,8 persen. Adapun risikonya adalah harga batubara global yang lebih rendah dari perkiraan, dan perubahan regulasi," paparnya.

Sementara itu, emiten jalan tol pelat merah PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) memiliki sederet katalis positif seperti pemulihan mobilitas, kenaikan tarif tol, serta divestasi PT Jasa Marga Transjawa Tol (JTT) yang dapat digunakan untuk menambah belanja modal (capex).

"JSMR menurut tim riset SSI rekomendasi buy dengan TP Rp4.900. Mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk potensi keuntungan dari divestasi JTT yang dapat digunakan sebagai tambahan capex, kenaikan tarif jalan tol, dan pemulihan mobilitas. Tetapi, risikonya adalah rencana divestasi tertunda, dan mobilitas yang lebih rendah dari perkiraan," ujar Alfatih.

Kemudian, anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menurut Alfatih memiliki potensi lonjakan kolokasi besar-besaran pada tahun 2023 terutama karena ekspansi jaringan masif yang direncanakan oleh operator telekomunikasi. 

"Kami berharap MTEL dapat meraup keuntungan terbesar, berkat portofolio menaranya yang besar. Oleh karena itu, kami memberikan rating buy pada MTEL dengan TP Rp965. Tetapi, risikonya adalah perubahan kebijakan pemerintah terhadap industri menara telekomunikasi, penurunan permintaan dari operator telekomunikasi," jelasnya.

Terakhir, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan  pendapatan hingga 11 persen secara year-on-year (yoy), didorong oleh pulihnya mobilitas pasca-pandemi dan saluran distribusi.

"ICBP, secara fundamental dari riset SSI direkomendasikan buy, dengan TP Rp12.000. Didukung oleh pemulihan mobilitas pasca-pandemi dan saluran distribusi yang lebih banyak, kami memproyeksikan ICBP membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar +11,0 persen yoy di 2023, dengan pertumbuhan EBITDA sebesar +11,1 persen yoy," tandas Alfatih.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper