Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang parkir di zona hijau menuju 6.961 pada perdagangan hari ini, Senin, (17/4/2023), setelah ditutup di zona hijau pada perdagangan pekan lalu.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan IHSG diproyeksi mengalami tren netral, selama di bawah 6.815. Jika IHSG bisa ditutup harian di bawah 6.815, maka masih berpeluang terkoreksi dengan target 6.752 dan 6.641. Namun apabila IHSG berakhir di atas 6.815, peluang menuju 6.868 dan 6.961.
"Level resistance IHSG hari ini berada 6.838, 6.867, 6.883, 6.906, dengan support 6.798, 6.764, 6.743, 6.705. Sementara perkiraan range di 6.770-6.870," terang Andri dalam riset harian, Senin, (17/4/2023).
Pada perdagangan Jumat, (14/4/2023) lalu, Wall Street mencatat penurunan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,42 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 0,21 persen, sementara indeks Nasdaq juga terkoreksi sebesar 0,35 persen.
Para investor mengevaluasi laporan penjualan ritel yang lebih buruk dari perkiraan, sebesar -1 persen month-over-month (MoM) pada Maret 2023 dibandingkan perkiraan -0,4 persen MoM. Hal ini menurunkan antusiasme terhadap awal yang lebih kuat dari perkiraan terhadap laba perusahaan.
Data penjualan ritel yang mengecewakan mengimbangi kegembiraan seputar laba perusahaan yang kuat. JPMorgan Chase melaporkan rekor pendapatan, melebihi ekspektasi analis, harga sahamnya naik lebih dari 7 persen.
Baca Juga
Sementara itu, Bursa Asia Pasifik mengalami penguatan. Pada Jumat lalu, sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat kenaikan setelah rilis data perekonomian lain yaitu PPI di bawah ekspektasi yang menunjukkan bahwa inflasi AS mereda.
Singapura mencatat kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,7 persen quarter-over-quarter (QoQ) pada kuartal I/2023. Di antara yang mencatat kenaikan singifikan adalah Nikkei dan IHSG. Hari ini Indonesia akan mengumumkan neraca perdagangan per Maret 2023.