Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menyetor dividen senilai Rp1,28 triliun ke induk usaha Telkom.
Sebagai informasi, MTEL membagikan total dividen senilai Rp1,76 triliun untuk tahun buku 2022, atau senilai Rp21,38 per saham. Rasio dividen tunai ini mencapai 99 persen dari laba bersih MTEL.
Sementara itu, TLKM tercatat memiliki sebanyak 60,02 miliar saham di MTEL, atau setara 71,8490 persen. Kepemilikan TLKM di MTEL ini membuat TLKM berhak mendapatkan bagian dividen senilai Rp1,28 triliun dari MTEL.
“Untuk dividen payout ratio masih sama, yakni maksimal 70 persen untuk tahun buku 2022. Kami menambahkan bonus dividen sebesar 29 persen sehingga totalnya adalah 99 persen,” kata Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama dalam paparan publik, Jumat (14/4/2023).
Hendra menambahkan bahwa dividen akan didistribusikan kepada para pemegang saham maksimal sebulan setelah pelaksanaan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) atau sekitar 17 Mei 2023.
Rinciannya, tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 2 Mei 2023, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 3 Mei 2023. Lalu tanggal cum dividen di pasar tunai pada 4 Mei 2023, dan tanggal ex dividen di pasar tunai pada 5 Mei 2023.
Baca Juga
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 4 Mei 2023, dan tanggal pembayaran dividen akan dilakukan pada 17 Mei 2023.
Hendra menjelaskan rasio dividen yang besar dilatarbelakangi oleh kondisi keuangan yang mendukung. Aktivitas akuisisi 6.000 menara yang ditargetkan selesai dalam kurun dua tahun sejak initial public offering (IPO) pada 2021 telah dirampungkan lebih cepat pada 2022.
“Sehingga dari sisi pendanaan kami untuk working capital sudah diamankan karena dari arus kas saat ini sudah lebih dari cukup,” tambah Hendra.
Mitratel pada 2022 mencatat pendapatan senilai Rp7,73 triliun atau naik sebesar 12,51 persen dari Rp6,87 triliun di 2021. Pada periode ini, Mitratel mengantongi laba bersih sebesar Rp1,78 triliun, melonjak 29,25 persen dari Rp 1,38 triliun pada 2021.