Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Grup Mayapada (MPRO) Rugi Rp29,18 Miliar, Lebih Besar dari Penjualan

Nilai kerugian Maha Properti Indonesia (MPRO) mencapai Rp29,18 miliar, sementara penjualan hanya sebesar Rp14,46 miliar sepanjang 2022.
Proyek Simprug Signature, salah satu proyek PT Maha Properti Indonesia Tbk. Proyek ini memiliki luas 21.676 meter persegi, berlokasi di Jalan Cileduk Raya, Cipulir, Kebayoran Lama./mahaproperti
Proyek Simprug Signature, salah satu proyek PT Maha Properti Indonesia Tbk. Proyek ini memiliki luas 21.676 meter persegi, berlokasi di Jalan Cileduk Raya, Cipulir, Kebayoran Lama./mahaproperti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti Grup Mayapada milik keluarga taipan Dato' Sri Tahir PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) mengalami tekanan kinerja keuangan sepanjang 2022. Bahkan, MPRO mencatatkan nilai kerugian yang lebih besar dibanding penjualan.

Berdasarkan laporan keuangan dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, (17/4/2023), MPRO mencatatkan rugi bersih Rp29,18 miliar pada 2022, membengkak 110,69 persen dibanding 2021 yang rugi Rp13,85 miliar.

Kerugian MPRO tersebut disebabkan oleh penjualan yang anjlok 78,4 persen menjadi Rp14,46 miliar pada 2022 dibanding 2021 yang sebesar Rp66,95 miliar.

Secara rinci, penjualan perseroan berasal dari penjualan apartemen yang berkontribusi Rp1,64 miliar, kantor Rp11,68 miliar, dan building managemet Rp1,12 miliar.

Seiring menurunnya penjualan, beban pokok penjualan dan beban langsung perseroan juga terpangkas 80,74 persen menjadi Rp7,64 miliar dibanding 2021 sebesar Rp39,72 miliar.

Alhasil, laba bruto perseroan juga turun 74,98 persen menjadi Rp6,81 miliar pada 2022, dibanding Rp27,23 miliar pada 2021.

Berdasarkan neraca, total aset MPRO menyusut tipis 2,09 persen menjadi Rp1,72 triliun pada 2022 dibanding tahun sebelumnya Rp1,76 triliun.

Liabilitas perseroan juga turun menjadi Rp399,65 miliar dibanding tahun 2021 sebesar Rp407,51 miliar. Tercatat, perseroan memiliki utang bank dengan entitas sepengendali PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) Rp249,8 miliar pada 2022.

Sementara itu, ekuitas MPRO juga turun tipis menjadi Rp1,32 triliun pada 2022, dibanding tahun sebelumnya Rp1,35 triliun.

Diberitakan sebelumnya, pada pertengahan Januari 2023, MPRO telah menyerap dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp97,56 miliar. Adapun dana tersebut dipergunakan untuk pembiayaan dua proyek apartemen.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp66,29 miliar telah digunakan untuk pembangunan proyek Simprug Signature. Sementara sebesar Rp23,45 miliar digunakan untuk proyek Apartemen Apsara Tower 1, dan sebesar Rp7,81 miliar untuk modal kerja operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper