Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Rambah FMC, Smartfren (FREN) Tertarik Ikutan?

Diam-diam Smartfren (FREN) juga ikut mendesain bisnis fixed mobile convergence alias FMC.
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA —  Emiten telekomunikasi berlomba masuk ke bisnis fixed mobile convergence (FMC), dengan yang terbaru adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang memisahkan Indihome dan menggabungkannya dengan Telkomsel. Lantas, apakah emiten telekomunikasi lain seperti PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) tertarik mengikuti jejak Telkom?

Direktur FREN Gisela Lesmana mengatakan FREN juga ikut mendesain bisnis FMC. Pihaknya melihat FMC bisa menjawab permasalahan dan menjadi solusi atas kebutuhan konsumen FREN.

"Kami sudah desain dan membutuhkan waktu untuk implementasi. Mungkin tidak persis sama strukturnya dengan operator lainnya, ada yang merger, akuisisi, dan macam-macam," kata Gisela ditemui di Jakarta, dikutip Minggu (16/4/2023).

Dia melanjutkan, FREN perlu mendesain bisnis FMC milik mereka karena menurutnya setiap bisnis memiliki karakteristik tersendiri dan kebutuhan sinergi masing-masing. Pihaknya juga butuh mempertimbangkan banyak pihak dalam aksi ini. 

"Kalau memang kami ketemu aset investasinya, dan ketemu sinergi, kenapa tidak? Banyak rencana di strategi kami. Tapi perihal FMC banyak sekali pertimbangan yang perlu kami pikirkan dan belum dapat kami pastikan," ucapnya.

Menurutnya, untuk mencapai integrasi di FMC membutuhkan rencana integrasi dan proses yang sangat kompleks.

"Sebenarnya opsi yang paling mudah untuk kami lakukan adalah produk bundling. FMC yang dibicarakan di market itu adalah prinsip merger dan akuisisi, tapi di mata pelanggan, sebenarnya integrasi produk yang akan menciptakan level kenyamanan baru," tutur dia.

Adapun, menurutnya tahun ini FREN akan berfokus pada kinerja operasional, terutama ke jaringan dan produk untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik. 

FREN mengalokasikan belanja modal US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Rencananya, FREN akan menggunakan sekitar 50 persen dari anggaran untuk menambah menara Base Transceiver Station (BTS).

FREN juga tengah melakukan ekspansi untuk core network atau pusat pengelola jaringan. 

Core network merupakan pusat yang mengelola sumber informasi dan menyalurkannya sesuai dengan alamat dan prioritas penyaluran informasi. Pengembangan core network dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan menara BTS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper