Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Incar Penjualan Alat Berat Komatsu 6.000 Unit

PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan penjualan alat berat Komatsu mencapai 6.000 unit pada 2023.
PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan penjualan alat berat Komatsu mencapai 6.000 unit pada 2023. Istimewa
PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan penjualan alat berat Komatsu mencapai 6.000 unit pada 2023. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan penjualan alat berat Komatsu mencapai 6.000 unit pada 2023.

Sebelumnya pada 2022, UNTR merealisasikan penjualan Komatsu 5.753 unit dengan sektor pertambangan berkontribusi hingga 60 persen. Penjualan Komatsu melonjak 86,3 persen dari 3.088 unit pada 2021.

Direktur UNTR Iwan Hadiantoro menyampaikan pada tahun ini, UNTR menargetkan penjualan alat berat Komatsu dapat mencapai 5.500-6.000 unit. Kemudian untuk target kontraktor penambangan di bawah PAMA, UNTR menargetkan produksi sebesar 120-125 juta ton, dengan overburden removal di kisaran 1 miliar sampai 1,15 miliar bcm. 

Lalu untuk penjualan batu bara, UNTR menargetkan sebesar 10,3 juta ton. Sebesar 2,5 juta ton merupakan penjualan cooking coal.  Terakhir, target penjualan emas UNTR akan mengalami sedikit penurunan dibanding tahun lalu, yakni sebesar 150.000-175.000 ons emas tahun ini.

UNTR menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$1,2 miliar tahun ini atau setara Rp17,86 triliun (kurs Jisdor Rp14.888 per dolar AS). 

Iwan mengatakan tahun lalu UNTR menghabiskan capex hingga US$513 juta. Sementara itu, tahun ini capex UNTR meningkat cukup signifikan menjadi US$1,2 miliar. 

"Sebagian besar akan kami gunakan untuk pembelian mesin-mesin operasional, peralatan baru di kontraktor penambangan kami di PAMA. Jumlahnya sekitar US$850 juta," ucap Iwan pada konferensi pers UNTR, di Jakarta, Rabu (12/4/2023). 

Selain untuk kontraktor tambang, peningkatan capex UNTR tahun ini juga dialokasikan untuk tambang emas UNTR, yakni Agincourt Resources senilai US$190 juta. UNTR juga akan melakukan beberapa peningkatan kapasitas produksi dan infrastruktur di tambang batu bara perseroan, yang akan menghabiskan belanja modal sekitar US$70 juta-US$80 juta.

"Sisa dari anggaran belanja modal akan dibagi untuk berbagai bisnis kami," tutur Iwan.

Menurutnya, sumber pendanaan belanja modal ini akan berasal dari kas internal UNTR, karena neraca UNTR yang masih cukup kuat. Akan tetapi, apabila dibutuhkan biaya perbankan, maka UNTR akan menyiapkan biaya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper