Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Tembus US$30.108,64, Tertinggi Sejak Juni 2022

Bitcoin naik sekitar 80 persen year-to-date dari level US$16.600. Memecahkan rekor tertinggi sejak juni 2022 ke posisi US$30.108,64 per koin.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Koin kripto berkapitalisasi terbesar Bitcoin (BTC) bergerak melewati US$30.000 per koin. Tembusnya level ini merupakan pertama kali sejak Juni 2022.

Berdasarkan data coinmarketcap, BTC bergerak menguat 6,24 persen dalam 24 jam ke posisi US$30.108,64 per koin. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar US$582,39 miliar. Sementara itu aset kripto lainnya seperti Ethereum (ETH) menguat 3,64 persen dalam 24 jam ke posisi US$1.925,37 dan aset BNB menguat 2,96 persen ke level US$321,88 per koin. 

Coinmarketcap mencatat Bitcoin terakhir mencapai US$30.000 pada 10 Juni 2022 dan berada pada rentang US$20.000 selama sisa tahun dan minggu awal 2023. Bitcoin naik sekitar 80 persen year-to-date dari level US$16.600.

Analisis oleh Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha Bitcoin mengatakan penguatan BTC disebabkan rilis data ekonomi AS. NFP AS mencatatkan bahwa terdapat 236.000 pekerjaan, lebih rendah dari prediksi pasar sebesar 240.000 pekerjaan, unemployment rate AS tercatat di level 3,5 persen, lebih rendah dari konsensus 3,6 persen, dan average hourly earnings AS periode Maret 2023 tercatat turun 4,2 persen dari periode sebelumnya 4,6 persen.

“Dalam satu pekan terakhir, pergerakan pasar aset kripto telah menarik perhatian pelaku pasar,” jelasnya dalam riset mingguan, Selasa (11/4/2023). 

Beberapa perusahaan berbasis kripto seperti Marathon Digital dan Microstrategy membukukan peningkatan produksi mining Bitcoin dan menambah akumulasi Bitcoin pada kuartal pertama 2023. Kedua hal ini mengisyaratkan market aset kripto khususnya Bitcoin sedang dalam momentum positif.

Dalam seminggu ke depan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat bulan Maret akan dirilis pada hari Rabu mendatang (12/4). Data tersebut akan menjadi indikator yang diperhatikan pelaku pasar untuk melihat potensi arah The Federal Reserve dalam mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada FOMC selanjutnya di 2-3 Mei 2023.

Selain itu, pasar aset kripto juga menantikan upgrade besar Ethereum berikutnya sejak event The Merge, yaitu Shanghai Upgrade yang dilakukan pada 13 april waktu Indonesia. Secara umum, upgrade shanghai akan membuka akses penarikan staking ETH. 

Shanghai Upgrade berpotensi memicu penurunan harga Ethereum dalam jangka pendek namun menjadikan jaringan Ethereum secara jangka panjang menjadi lebih efisien, peningkatan keamanan dan ramah lingkungan karena menghapus mekanisme dari Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS).

Selain unstaking, ETH saat ini menjadi aset kripto yang bersifat deflasi. yang mana jumlah pasokan ETH berkurang setelah The Merge tahun lalu dan sejak bertransisi ke PoS jaringan ETH menjadi lebih ramah lingkungan karena menghapus mekanisme mining (PoW) menjadi staking (PoS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper